Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah menyambut Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang jatuh pada Selasa, 2 Mei 2023.
Di Hari Pendidikan Nasional 2023 ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyerukan semangat bagi masyarakat mengambil kesempatan untuk terus belajar.
"Selamat Hari Pendidikan Nasional!" tulis Erick Thohir dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @erickthohir, dikutip Selasa (2/5/2023).
Advertisement
"Mari kita rayakan kesempatan untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan menjadi lebih baik setiap hari," lanjutnya.
Menteri BUMN juga menyampaikan pesan, bahwa "Pendidikan adalah kunci membuka pintu ke masa depan Indonesia yang lebih baik. Jadi, mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama-sama".
View this post on Instagram
Sebagai informasi, Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas diperingati bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan di Tanah Air.
Selain bidang pendidikan, Ki Hajar Dewantara juga dikenang dengan kontribusinya pada kemerdekaan Indonesia.
Setiap tahun, Pemerintah memilih tema Hari Pendidikan Nasional yang beragam.
Dikutip dari laman Kemdikbud, Selasa (2/5/2023), tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah "Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar". Bulan ini juga dicanangkan sebagai bulan Merdeka Belajar.
Pesan Jokowi di Hari Pendidikan Nasional
View this post on Instagram
Selain Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan pesan dan harapannya dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2023.
"Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Hanya dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan cerdas, kita dapat memajukan pendidikan untuk menyongsong dan mengelola Indonesia yang maju," tulis Presiden dalam unggahannya di platform serupa, dikutip Selasa (2/5/2023).
"Selamat Hari Pendidikan Nasional," demikian tertulis dalam unggahan foto ilustrasi di akun Instagram @jokowi.
Advertisement
Sejarah Hari Pendidikan Nasional
Bermula pada tahun 1950, peringatan Hari Pendidikan Nasional ditetapkan saat Presiden Pertama RI, Soekarno menandatangani Dekrit Presiden No. 724 Tahun 1950 yang menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai kunci dalam memajukan bangsa dan negara.
Mengutip laman Kemdikbud, Selasa (2/5/2023), sejarah Hari Pendidikan Nasional tak terlepas dari perjuangan Ki Hajar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.
Saat itu, Ki Hajar Dewantara dikenal karena keberaniannya menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda, yang hanya memperbolehkan anak-anak keturunan Belanda untuk mengenyam bangku pendidikan.
Kritiknya terhadap sistem tersebut menyebabkan dirinya diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Taman Siswa
Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang kurang mampu.
Pendidikan yang diberikan oleh Taman Siswa didasarkan pada prinsip-prinsip kebebasan, kemandirian, dan demokrasi, yang sangat dianut oleh Ki Hajar Dewantara.
Untuk memperingati lahirnya Taman Siswa, maka pada tahun 1959, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Advertisement