Liputan6.com, Jakarta Media digital Amerika-Kanada, Vice Media mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11, menurut dokumen pengadilan dan pernyataan dari perusahaan tersebut.
Melansir CNN Business, Selasa (16/5/2023) perusahaan media yang mencakup Vice, Motherboard, dan Refinery29, mendaftar pengajuan kebangkrutan Chapter 11 di Distrik Selatan New York.
Pengajuan tersebut menyatakan bahwa perusahaan memiliki aset dan utang antara USD 500 juta dan USD 1 miliar.
Advertisement
Adapun sejumlah kreditur, meliputi Fortress Investment Group, Soros Fund Management, dan Monroe Capital, yang telah mengajukan penawaran bersyarat secara substansial terhadap semua aset perusahaan, menurut keterangan Vice.
Proses penjualan, yang akan selesai dalam dua hingga tiga bulan ke depan, akan memungkinkan pihak lain untuk mengajukan "penawaran yang lebih tinggi atau lebih baik" untuk perusahaan tersebut, tambahnya.
Sementara itu, media internasional lainnya yaitu Vice dan Vice TV, tidak menjadi bagian dari pengajuan kebangkrutan Chapter 11 atau proses penjualan.
Rencana untuk menjual Vice Media datang beberapa pekan setelah perusahaan mengumumkan restrukturisasi besar-besaran yang akan mengakibatkan puluhan pemutusan hubungan kerja dan berakhirnya program populernya "Vice News Tonight."
Diketahui, platform berita, hiburan, dan teknologi di Amerika telah diterpa oleh penurunan pendapatan iklan dalam beberapa bulan terakhir, mendorong pemangkasan tenaga kerjadan menutup divisi yang tidak menguntungkan.
Pada April 2023, platform serupa, yakni Buzzfeed juga mengatakan akan menutup divisi beritanya, dan pekan lalu Paramount Media berhenti di MTV News.
Vice Media Berharap Segera Dapatkan Pembeli
Vice, bagaimanapun, berharap bahwa penjualan tersebut akan memberi perusahaan kesempatan baru untuk melanjutkan operasionalnya.
"Proses penjualan yang diawasi pengadilan yang dipercepat ini akan memperkuat perusahaan dan memposisikan Vice untuk pertumbuhan jangka panjang," kata co-chief executive officer Vice Media, Bruce Dixon dan Hozefa Lokhandwala.
"Kami akan memiliki kepemilikan baru, struktur permodalan yang disederhanakan, dan kemampuan untuk beroperasi tanpa utang yang telah membebani bisnis kami. Kami berharap dapat memetakan babak berikutnya yang sehat dan sukses di VICE," jelas keduanya.
Advertisement
Miliki Lebih dari 5 Ribu Kreditur
Menurut pengajuan pengadilan, Vice memiliki lebih dari 5.000 kreditur. Tiga kreditur yang terlibat dalam proses penawaran telah memberikan USD 20 juta tunai kepada perusahaan, di samping komitmen pembiayaan lainnya.
“Vice mengantisipasi bahwa pembiayaan ini, serta uang tunai yang dihasilkan dari operasi yang sedang berlangsung, akan lebih dari cukup untuk mendanai bisnisnya selama proses penjualan," kata perusahaan.
"Perusahaan mengharapkan untuk terus membayar upah dan tunjangan karyawan tanpa gangguan dan membayar vendor serta pemasok dengan persyaratan normal," jelasnya.