Liputan6.com, Solo Menteri BUMN Erick Thohir telah meresmikan beroperasi kembalinya Lokananta dengan wajah baru. Setelah mengelilingi studio rekeman pertama di Indonesia ini, Erick Thohir mengaku sempat bergetar atau merinding.
Usut punya usut, ternyata dia merasa ada 'koneksi' dengan karya yang pernah direkam di Lokananta. Selain itu, dia juga merasa memiliki kesamaan jejak dengan pendiri Lokananta, Muladi.
Baca Juga
"Saya juga tadi ketika muter (berkeliling), agak bergetar sedikit ya, rupanya ada koneksi, disini tahun 1962 rekaman lagu Asean Games. Kan begini-begini juga bekas ketua Asean Games (2018)," ujar dia usai peresmian, di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023).
Advertisement
"Lalu tadi ada koneksi lain, disampaikan rupanya pak Maladi ini Ketua PSSI tahun 1950-1959, ya kebetulan juga saya hadir mungkin ada hubungan dengan PSSI juga," sambung dia.
Menurutnya, ini jadi bagian sejarah yang perlu dijaga kedepannya. Ini juga yang mendasari Erick Thohir mengambil langkah untuk mempercantik Lokananta.
Pada konteks ini, musik tanah air baginya adalah suatu budaya yang perlu dilestarikan. Lebih lagi, budaya bisa menjadi fondasi menyongsong Indonesia menjadi negara maju.
"Ya hal-hal ini yang saya rasa ini sesuatu yang bersejarah yang harus kita jaga. Karena yang tadi saya sampaikan tidak mungkin bangsa besar kita mau maju tetapi tidak punya fundamental budaya. Kita gak akan kemana-mana malah akan terpuruk," tegas Menteri BUMN.
Â
Dimanfaatkan Generasi Muda
Lebih lanjut, setelah lahir kembali dengan wajah baru, Erick Thohir berharap Lokananta bisa dimanfaatkan oleh generasi muda. Utamanya komunitas seni di Solo dan Indonesia, tak sebatas pada komunitas musik.
"Yang memang punya arti perjuangan yang luar biasa. Dan juga kita berharap generasi muda Solo dan Jawa Tengah bisa kembali datang ke sini berkarya berkolaborasi," katanya.
"Sehingga kita punya apa namanya oembukaan daripada dorongan ekonomi baru, yaitu salah satunya industri kreatif yaitu melalui musik," pinta Erick Thohir.
Â
Advertisement
Resmikan Lokananta
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan wajah baru Lokananta, studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia. Setelah resmi beroperasi kembali, dia berharap kedepannya bisa berjalan berkepanjangan.
Dia menyebut, pemugaran Lokananta menjadi satu bentuk pemanfaatan aset-aset milik BUMN. Lokananta sendiri merupakan bagian dari Perum Percetakan Republik Indonesia (PNRI) yang juga dalam kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa.
"Kami tentu di BUMN terus memaksimalkan aset-aset yang kita miliki. Dan tentu didalam memaksimalkan aset ini juga penuh pertanggungjawaban," bebernya, di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023) malam.
"Kita tidak hanya hanya membangun tapi memastikan ini berlekanjutan seperti yang kita sudah lakukan di Jakarta, Sarinah yang sampai hari ini sangat populer. Dan ini juga aset BUMN yang bersejarah yang sempat terbengkalai," tambah Erick.
Sama halnya dengan Saeinah, Erick melihat adanya poin sejarah dari Lokananta. Studio perekaman musik terbesar dan pertama di Indonesia ini punya semangat untuk memajukan musik Indonesia.
"Lokananta adalah juga punya sejarha panjnag. Inilah cikal Bakal Musik indonesia ketika Presien pertama kita pak sokarno waktu itu untuk mendorong agar musik Indonesia naik dan mengurangi musik barat, dan memang Lokananta sama, aset BUMN juga," urainya.
Â
Awal Mula
Dia pun mengisahkan awal mula memiliki pikiran untuk mempercantik Lokananta. Itu bermula ketika dia mengunjungi Lokananta dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.
Berangkat dari situ, dia mengerahkan sejumlah pihak untuk melakukan studi. Utamanya pada upaya menentukan model bisnis Lokananta kedepannya.
"Saya menengok kurang lebih satu setengah tahun yang lalu. Waktu itu mas wali mengajak saya ke sini. Lalu saya 'wah saya rasa ini sayang' tetapi tentu saya tidak langsung melakukan tapi kitamelakukan studi duluan, supaya jangan sampai tadi ketika dibangun tidak maksimal," katanya.
"Nah Alhamdulillah kalau saya lihat Lokananta ini sekarang sudah menjadi sesuatu tempat ya di Solo menjadi tujuan utama juga, dan juga kita persembahkan untuk komunitas musik Indonesia," sambung Erick Thohir.
Advertisement