Waskita Bakal Divestasi 2 Jalan Tol Lagi, INA Siap Tangkap

Indonesia Investment Authority (INA) tengah memantau PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang bakal melakukan pelepasan saham atau divestasi ruas jalan tol yang dikelolanya.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 23 Jun 2023, 16:47 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 16:15 WIB
Tarif empat ruas Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Waskita Toll Road akan naik pada 19 Agustus 2021. (Dok Jasa Marga)
Tarif empat ruas Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Waskita Toll Road akan naik pada 19 Agustus 2021. (Dok Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia Investment Authority (INA) tengah memantau PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang bakal melakukan pelepasan saham atau divestasi ruas jalan tol yang dikelolanya.

CEO INA Ridha Wirakusumah mengatakan, Waskita sebelumnya sudah menyerahkan konsesi dua ruas tol kepada INA, yakni Tol Kanci-Pejagan dan Tol Pejagan-Pemalang.

Ridha menyampaikan, saat ini terdapat dua ruas tol lainnya di Pulau Jawa yang bakal didivestasi. Namun, ia enggan merinci jalan tol yang dimaksud.

"Kita juga sedang melihat lagi beberapa ruas lainnya di Jawa. Saat ini dalam proses due diligence lah," ujar Ridha di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

"Ada beberapa yang lain lah yang mana aja yang kira-kira bisa kita investasikan. Kita sedang lihat dua (ruas tol) lagi sementara ini. Tapi sebetulnya ruasnya banyak," dia menambahkan.

Lebih lanjut, Ridha menegaskan, divestasi ruas tol milik Waskita tersebut bukan berarti perseroan melepas asetnya kepada investor. Menurut dia, pelepasan saham tersebut justru bisa membantu arus kas perusahaan.

"Orang kan suka bilang, ah dijual ke asing. Padahal kan kalau kita bisa membeli itu, yang dibeli kan bukan asetnya, yang dibeli konsesinya aja," kata Ridha.

"Terus nanti kita perbaiki, lalu uang yang didapat itu kan bisa untuk membayar utang mereka, untuk dibikin tol baru. Sehingga pembangunan bisa jalan lagi, lapangan kerja tercipta. Dilihat itunya, multiplier effect-nya," jelasnya.

Keuangan Waskita Karya Boncos, 3 Proyek Jalan Tol Ini Biang Keroknya

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap sejumlah proyek yang membuat kinerja keuangan Waskita Karya memburuk. Yakni, ada 3 proyek tol garapan BUMN Karya itu yang disinyalir jadi penyebabnya.

Dia mengungkapkan, hal ini jadi salah satu alasan untuk melakukan restrukturisasi di tubuh BUMN berkode saham WSKT itu. Pihaknya, saat ini disebut tengah melakukan upaya asesmen ulang terkait rencana restrukturisasi.

"Jadi waktu itu kita kan memang melihat untuk kita lakukan PMN (Penyertaan Modal Negara) dan penjamianan, tapi setelah kita jalankan setahun itu memang kondisi Waskita tak membaik. Dan Memang ada 3 tol yang memang kondisinya membuat keuangan Waskita itu berat," ujarnya di Mahkamah Agung, Rabu (24/5/2023).

Dia menerangkan, ketiga proyek tol itu yakni ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung di Palembang. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) di Surabaya.

"Nah tol ini memang ternyata penyelesaiannya berat dan itu membuat neraca Waskita ini harus di restrukturisasi dulu. Makanya kita fokus dulu di restu dengan perbankan dan nanti juga mulai RUPO-RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi) untuk minta penundaan pembayaran," bebernya.

"Sebenernya ini dana dari publik maupun kreditur ini sebenarnya ujungnya di tol ini," imbuhnya.

Pria yang karib disapa Tiko ini juga menjelaskan, nantinya dalam forum itu akan diajukan soal penundaan pembayaran. Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan perpanjangan tenor pembayaran sembari menunggu proyek jalan tol yang digarap Waskita rampung.

Dijual

PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) tengah membangun Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. (Dok Hamawas)
PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) tengah membangun Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. (Dok Hamawas)

Di sisi lain, Tiko membuka kemungkinan, setelah rampung, tol-tol itu akan dijual ke pihak lain. Kendati begitu, dia tak berbicara banyak memgenai siapa yang akan mengambil alih tol tersebut.

"Jadi yang kita propose nanti adalah ada penundaan pembayaran dan perpanjangan tenor untuk bisa menunggu sampai kita bisa menyelesaikan dan menjual tolnya," terangnya.

Sejurus dengan itu, kendati Waskita akan fokus pada upaya penyehatan keuangan lewat restrukturisasi, Tiko membuka peluang penyelesaian proyek akan dialihkan ke perusahaan lain.

"Pemerintah akan melakukan penambahan modal untuk penyelesaian tol. Tapi kita pertimbangkan apakah mealui Waskita atau melalui entitas lain karena (Waskita) akan (menjalani) restrukturisasi," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya