Liputan6.com, Jakarta - Para pejabat ASEAN yang tergabung dalam Working Group for ASEAN Economic Community Post-2025 Vision (WG Post-2025) kembali bertemu di Lombok akhir pekan ini. Agenda pertemuan ini adalah menyusun visi ASEAN pasca 2025 khusus pilar ekonomi.
Pertemuan yang berlokasi di Senggini ini dpimpin oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Netty Muharni. Hadir juga perwakilan dari Timor Leste sebagai anggota termuda ASEAN yang menjadi observer.
“Selamat datang di Lombok. Kita memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya kelompok kerja ini dalam mendukung HLTF-EI dalam menyusun ASEAN Post 2025 Vision. Kita akan bahas lebih lanjut mengenai strategi dalam mengembangkan AEC Post-2025 Vision,” tutur Netty, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/8/2023).
Advertisement
Visi ASEAN Pasca-2025 secara lebih luas saat ini sedang disusun dan dikembangkan oleh High Level Task Force on ASEAN Community Vision (HLTF-ACV). Terdapat lima agenda penting dibahas oleh WG ini yaitu pertama tentang Rencana Kerja dari WG dalam penyusunan visi.
“Perlu ada keseimbangan antara waktu dan sumber daya dalam melaksanakan tugas ini untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan target. Perlu penyesuaian rencana kerja yang telah disusun sebelumnya untuk memastikan bahwa visi ini akan dapat disepakati pada 2025,” ungkap Netty.
Isu Megatren
Kedua, menjaring masukan melalui survei. Untuk memastikan visi ASEAN menggambarkan kebutuhan dan inklusivitas, maka proses pelaksanaan survei harus partisipatif dan inklusif dengan menjangkau seluruh pemangku kepentingan yang lebih luas, mulai dari badan sektoral, akademisi dan masyarakat umum. Kuesioner yang digunakan dalam survei akan diterjemahkan ke dalam bahasa nasional masing-masing negara anggota ASEAN dan disesuaikan dengan situasi terkini.
Ketiga, diskusi terfokus dengan sektor terkait. Pelaksanaan diskusi ini akan membahas topik-topik khusus yang disesuaikan berdasarkan pemangku kepentingan sehingga hasilnya akan lebih mendalam. Target utama dalam diskusi ini adalah pelaku usaha, akademisi, lembaga internasional, dan juga masyarakat umum. Diharapkan juga pada masing-masing negara anggota ASEAN melaksanakan diskusi secara nasional.
Keempat, pelaksanaan studi ASEAN Pasca-2025 yang dilakukan secara tematik dengan menilai isu-isu megatren dan bidang-bidang potensial baru yang perlu dimasukkan di bawah pilar ekonomi. Hasil studi ini juga diharapkan memberikan rekomendasi peningkatan efektivitas proses dalam pengembangan visi ASEAN pasca 2025.
Advertisement
Pertemuan Selanjutnya di Laos
Kelima, mekanisme koordinasi di pilar Ekonomi khususnya terkait penyederhanaan proses dalam mendukung penyusunan Visi MEA Pasca-2025. Agenda lain yang turut di bahas adalah persiapan pertemuan interface antara The High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration dan The High-Level Task Force on ASEAN Community Post 2025 Vision (HLTF-ACV). Pertemuan interface ini akan fokus pada mekanisme koordinasi dalam mendukung penyusunan Visi ASEAN Pasca 2025 dari ketiga pilar.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan partisipasi aktif dari semua delegasi. Kami telah benar-benar membahas isu-isu penting dan berbagi informasi yang perlu dikembangkan lebih jauh dalam visi ASEAN pasca 2025,” pungkas Asdep Netty.
Pertemuan Working Group for the ASEAN Economic Community Post-2025 selanjutnya akan dilaksanakan di Vientianne, Laos pada 23-24 Februari 2024.