Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk proaktif soal kasus maladministrasi tambang. Tujuannya untuk menjaga iklim investasi di Indonesia. Sehingga kasus investasi besar gagal seperti yang sempat dilayangkan Apple terulang lagi.
"KPK harus proaktif terhadap kasus-kasus terkait tambang. Jangan dibiarkan abuse of power sebagai kasus maladministrasi biasa," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).
Baca Juga
Menurut dia, jika kasus tambang ilegal masih terulang, maka itu bakal akan mengganggu iklim investasi pertambangan.
Advertisement
"Ini harus dibawa ke ranah pidana korupsi. Berpotensi merugikan keuangan negara. Ini akan mempengaruhi investasi karena lemah dan tidak pastinya hukum," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebutkan, perusahaan teknologi raksasa Apple sempat tertarik investasi membangun pabrik di Indonesia. Namun urung karena banyak tambang ilegal.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengakui hilirisasi mineral timah masih minim investor karena belum diterapkannya konsep responsible atau sustainability mining.
"Di (komoditas) timah, dulu saya ingat di 2016 Apple itu sempat menyampaikan ke kita dia mau bikin (pabrik) di Indonesia, tapi (minta) dibereskan ilegal-ilegal mining ini," ungkap Seto beberapa waktu lalu.
Produksi Mineral
Seto melanjutkan, saat ini sudah banyak perusahaan besar seperti Tesla dan Ford melakukan, yaitu untuk memastikan sumber dan cara produksi mineral dan bahan baku lainnya dilakukan secara ramah lingkungan.
Dengan adanya permasalahan tambang ilegal dan keberlanjutan pertambangan ini, dia menilai pengembangan hilirisasi timah saat ini masih terganjal jika dibandingkan komoditas lain seperti nikel dan bauksit.
"Kalau tidak dibereskan, menurut saya akan sangat sulit menarik hilirisasinya. Kita sudah mencoba beberapa kali, kita diskusi untuk menarik hilirisasi timah yang lebih downstream, memang challenge-nya masih cukup besar," jelas Seto.
Nikel Jadi Masa Depan Industri Indonesia, Perusahaan Logistik Ikut Ambil Peluang
Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Sepanjang tahun lalu, cadangan nikel yang dimiliki Indonesia mencapai 21 juta metrik ton yang posisinya setara dengan Australia, sehingga keduanya menyumbang 21 persen dari total cadangan nikel global. Sementara itu ekspor nikel Indonesia berjumlah 777,4 ribu ton yang nilainya naik 367 persen year on year (yoy).
Melihat potensi tersebut, CKB Logistics selaku perusahaan penyedia layanan logistik terpadu, berkomitmen melebarkan sayap bisnisnya untuk memajukan sektor nikel di Indonesia dengan hadir di Nickel & Battery Summit 2023 yang merupakan acara tahunan pertemuan pengusaha nikel di Indonesia. Keterlibatan CKB Logistics pada ajang tersebut merupakan salah satu upaya perusahaan dalam mendukung pengembangan industri sekaligus meningkatkan nilai tambah nikel di Indonesia.
“Kami CKB Logistics berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ekspor nikel, sehingga harapannya tingkat ekspor nikel Indonesia turut berkembang,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) CKB Logistics Iman Sjafei, Selasa (15/8/2023).
Sebagai perusahaan logistik terintegrasi, sambung Iman, CKB Logistics memiliki beragam layanan produk dan jasa dan jaringan yang luas untuk menjangkau daerah terpencil di Indonesia dalam mendukung perkembangan bisnis nikel.
Advertisement
Kemitraan Strategis
Adapun saat ini, CKB Logistics tengah memperkuat kemitraan strategis dengan perusahaan tambang bijih terbesar di Indonesia. Pada kemitraan tersebut, CKB Logistics bertindak sebagai kontraktor dalam memenuhi manajemen rantai pasok yang meliputi kegiatan pergudangan, konsolidasi, pengiriman barang, layanan transhipment, serta manajemen logistik global.
“Kemitraan strategis yang dijalankan CKB Logistics dengan perusahaan tambang bijih terbesar di Indonesia tentunya menjadi sinergi yang dapat menggairahkan sektor nikel di Indonesia. Kami meyakini kemitraan ini akan membawa beragam keterampilan, mengurangi beban kerja antar perusahaan, serta memperluas jangkauan bisnis,” papar Iman.