Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjalin sejumlah kerjasama bisnis migas (minyak dan gas) dalam sepekan lawatannya mengikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke empat negara Afrika, yakni Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina membawa beberapa inisiasi kerjasama di bidang hulu, midstream, hilir dan panas bumi (geothermal) ke Afrika. Pada periode kunjungan ini, Pertamina melakukan empat penandatanganan komitmen di 4 negara Afrika.
Baca Juga
Di Kenya, terdapat 2 kerjasama yang terjalin yakni dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) serta National Oil Corporation of Kenya (NOCK). Penandatanganan dilakukan Pertamina melalui anak usaha subholding Pertamina NRE PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan anak usaha subholding Pertamina Upstream PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP).
Advertisement
"Pertamina membuka peluang untuk bekerja sama, dan Afrika memiliki bisnis yang sesuai dan dibutuhkan oleh Pertamina. Kami memiliki pengalaman, kompetensi dan kapabilitas untuk mengerjakannya," jelas Nicke dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8/2023).
Menurut dia, dalam setiap kerja sama yang dilakukan Pertamina Group, akan diutamakan kerja sama yang menguntungkan bagi negara Indonesia. “Spirit bring the barrel home, footprint Pertamina di sektor hulu untuk meningkatkan produksi, agar bisa diolah di kilang milik Pertamina di dalam negeri, untuk meningkatkan ketahanan energi nasional kita,” imbuhnya.
Tanzania dan Mozambik
Sementara di Tanzania, Pertamina melakukan Nota Kesepahaman (Memo of Understanding/MoU) dengan Tanzania Petroleum Development Company (TPDC), di bidang eksplorasi dan produksi hulu serta hilir migas di wilayah Tanzania.
Penandatanganan dilakukan depan kedua pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Presiden Tanzania Samia Suluhu. Pada kesempatan ini, Jokowi juga meminta Pertamina untuk masuk ke dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk.
Sedangkan di Mozambik, PIEP juga menandatangani MoU dengan Buzi Hydrocarbons Pte Ltd (BHPL) untuk mengkaji potensi di sektor migas mulai upstream, midstream, downstream, hingga pembangkit listrik tenaga gas.
Advertisement
Optimalisasi Pipa Gas dengan Kongo
Sebelum kunjungan ini berlangsung, Pertamina juga telah menandatangani MoU dengan GUMA untuk wilayah kerjasama Kenya, Afrika Selatan dan Republik Demokratik Kongo. Komitmen itu terkait kerja sama pengembangan dan optimalisasi pipa gas, pengembangan pembangkit listrik tenaga gas, serta pengembangan fasilitas ekspor listrik ke Afrika Selatan.
Pada beberapa kerjasama yang telah terjalin ini, Pertamina juga akan melibatkan peran anak usaha lainnya untuk pengembangan proyek seperti penyedia layanan migas PT Pertamina Drilling Service dan PT Elnusa Tbk, serta Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE).
“Harapan kita bersama, semua kerja sama yang sudah disepakati dapat membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi Pertamina dan negara Indonesia. Karena kita memiliki semangat bring the barrels home, artinya ekspansi Pertamina di luar negeri harus membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia,” tutur Nicke.