4 Lapangan Beroperasi, Husky CNOOC Siap Gandakan Produksi Gas Bumi

Husky CNOOC Madura Limited (HCML) membidik bisa meningkatkan produksi gas bumi hingga 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Nov 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2023, 11:00 WIB
Pengembangan Lapangan MDA-MBH Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur, Minggu, 23 Oktober 2022, pukul 07.25 WIB sudah mulai berproduksi
Pengembangan Lapangan MDA-MBH Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur, Minggu, 23 Oktober 2022, pukul 07.25 WIB sudah mulai berproduksi

Liputan6.com, Jakarta - Husky CNOOC Madura Limited (HCML) membidik bisa meningkatkan produksi gas bumi hingga 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Hal ini, bisa dikontribusikan dari 4 lapangan gas yang digarap perusahaan.

Manager Production BD Husky CNOOC Madura Limited Suryo Birowo mengatakan, saat ini kapasitas produksi dari 4 lapangan gas bumi yang dikelola sudah mencapai 270 MMSCFD. Melihat tren ke belakang, sempat terjadi lonjakan produksi gas bumi dalam waktu yang tak terlalu lama.

"Selama lima tahun kita hanya berproduksi di 110 MMSCFD, tetapi dalam dua tahun bisa langsung meroket hingga 1,5 kali lipat. Puncak produksi kita di 270 MMSCFD dengan penjualan gas di 250 MMSCFD," kata Suryo di Gas Metering Station Pasuruan, ditulis Selasa (28/11/2023).

Dia merinci, 4 lapangan yang sudah berproduksi diantaranya Lapangan BD dengan produksi gas 100 MMSCFD dan 6.000 barel per hari kondensat yang dimulai sejak 2017. Lalu, Lapangan 2M (MDA-MBH) dengan produksi 120 MMSCFD sejak Oktober 2022. Serta, Lapangan MAC dengan produksi sekitar 50 MMSCFD.

"Jika semua berproduksi (optimal) dan market terserap kita target mencapai 300 MMSCFD sustainable gas production," imbuh Suryo. 

Dia mengungkap, ada 2 lapangan lagi yang akan digarap. 2 lapangan ini disebut sudah mendapat persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) oleh pemerintah. 

Dua lapangan yang masih dalam tahap pengembangan itu merujuk pada Lapangan MSK dan MBF. Ini melengkapi 4 lapangan yang sudah lebih dulu berproduksi.

Tambah Produksi Mulai 2026

VP Operations Husky CNOOC Madura Limited (HCML) Perkasa Sinagabariang ditemui di Gas Metering Station Pasuruan, Senin (27/11/2023). (Arief/Liputan6.com)
VP Operations Husky CNOOC Madura Limited (HCML) Perkasa Sinagabariang ditemui di Gas Metering Station Pasuruan, Senin (27/11/2023). (Arief/Liputan6.com)

Pada saat yang sama, VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang mengatakan 2 lapangan tadi dibidik bisa berkontribusi pada penambahan produksi mulai 2026 hingga 2028 mendatang. Ini jadi target diluar produksi 300 MMSCFD yang dikontribusikan 4 lapangan sebelumnya.

"Di luar (target) 300 MMSCFD, tambahan produksinya itu masing-masing 24 MMSCFD, jadi dari dua lapangan menjadi 48 MMSCFD," ungkap Perkasa.

Perkasa menguraikan, HCML kini menjadi penjualan gas terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan capaian 250 MMSCFD. “Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30 persen dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,” ujar Perkasa.

Terintegrasi

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro mengatakan, adanya lapangan yang berproduksi dan recana pengembangan, HCML diharapkan bisa meningatkan produksi. Tak cuma itu, itu diharapkan jadi lebih terintegrasi untuk produksi yang lebih masif.

“HCML akan terus berupaya untuk melakukan pengembangan lapangan-lapangan gas baru untuk memaksimalkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia, hal ini juga dibarengi dengan tujuan untuk mendukung SKK Migas dalam pencapaian produksi gas sebesar 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) pada tahun 2030," pungkas Hudi.

 

Infografis Ladang Gas
10 Ladang Gas Terbesar Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya