Liputan6.com, Jakarta Pihak manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membentuk tim penanganan kecelakaan kerja usai ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
"Tim yang dibentuk sebagai respons cepat atas kasus kecelakaan di lokasi pabrik PT ITSS," kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dikutip dari Antara, Senin (25/12/2023).
Ia menjelaskan perkembangan terbaru hingga pukul 15.00 Wita situasi di tempat kejadian sudah terkendali. Jumlah korban meninggal bertambah satu orang, sehingga total yang terkonfirmasi yakni 13 orang, terdiri atas lima tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan delapan tenaga kerja Indonesia (TKI), sementara itu 39 orang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut telah mendapat perawatan intensif.
Advertisement
Menurut laporan pihak perusahaan, katanya, korban terluka umumnya terkena uap panas dari tungku smelter.
"Kronologi peristiwa ini terjadi pukul 06:15 Wita. Tungku feronikel nomor 41 masih ditutup karena sedang proses pemeliharaan. Saat sedang proses perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi tersebut," tutur Dedy.
Penyebab Ledakan
Ikatan dinding tungku yang runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar hingga menyebabkan kebakaran, akibatnya pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga menimbulkan korban jiwa.
Pascakecelakaan, penyelamatan di lokasi segera dilakukan pihak perusahaan dengan membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya.
Manajemen PT IMIP juga telah menanggung seluruh biaya perawatan korban, termasuk kenyamanan emosional kepada keluarga korban dan analisis kecelakaan.
"Tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Safety ITSS, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulteng, Danrem 132/Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Pemerintah Kabupaten Morowali," ucapnya.
Tungku Smelter Meledak di Kawasan IMIP, Kemenperin Turunkan Tim
Sebelumnya, Kemenperin Turunkan Tim Penanganan Kecelakaan Kerja di PT ITSS Morowali Kementerian Perindustrian turut menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan kerja yang terjadi dipabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Smelter nikel ini merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
“Kami menghaturkan rasa duka cita yang mendalam bagi para keluarga korban. Diharapkan, perusahaan dapat memastikan terpenuhinya hak-hak karyawan yang menjadi korban, baik yang meninggal maupun luka,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Minggu (24/12).
Febri menegaskan, pemerintah termasuk Kemenperin akan mengirim tim ke lokasi. Oleh karenanya, Kemenperin proaktif melakukan koordinasi dengan PT ITSS dan pihak-pihak terkait dalam upaya cepat penanganan kecelakaan kerja tersebut.
“Kami mendapat laporan bahwa pasca-kecelakaan ini, para korban ditangani dengan baik. Kami juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan kelokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” paparnya.
Advertisement
Hasil Inspeksi
Febri menyampaikan, hasil inspeksi dari tim investigasi tersebut, selain untuk mengetahui penyebab musibah di PT ITSS, juga dapat menjadi evaluasi dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Jadi Standard Operating Procedure (SOP) benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” tuturnya.
Bagi Kemenperin, implementasi K3 sangat krusial untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerjadi sektor industri. “Pelaksanaan K3 harus menjadi prioritas bagi dunia usaha di Indonesia. Kamimengajak dan mendorong kepada sektor industri agar budaya K3 melekat pada setiap individu diperusahaan,” lanjut Febri.