Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam proyek tanggul Laut raksasa atau Giant Sea Wall di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa.
Meskipun proyek tanggul laut raksasa itu bukan tanggung jawabnya, Prabowo tak ingin nasib 50 juta warga di Pantura Jawa dipertaruhkan. Sebab, penurunan muka tanah atau degradasi tanah terus terjadi di wilayah itu setiap tahunnya.
Baca Juga
"Saya ingin sampaikan latar belakang bagaimana saya merasa terpanggil untuk lebih memusatkan perhatian kepada Giant Sea Wall ini. Kita harus kumpulkan otak-otak terbaik bangsa, segera kita percepat pembangunan Giant Sea Wall untuk selamatkan bangsa Indonesia, terutama 50 juta masyarakat yang hidup di Pantura Jawa," ujarnya dalam Seminar Nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Advertisement
Prabowo menganggap pembangunan Giant Sea Wall sebagai masalah serius, karena itu merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
"Terutama kualitas hidup sebagian rakyat kita yang sungguh-sungguh mengenaskan dan sama sekali tidak manusiawi. Itu tidak boleh dianggap sebagai hal yang lumrah," tegasnya.
Sebagai seorang pejabat, ia pun mengaku telah beberapa kali mengunjungi kawasan-kawasan yang terancam tenggelam di Pantura Jawa. Prabowo menemukan masih banyaknya masyarakat yang hidup dengan rumah terendam.
"Terus terang saja, bukan kapasitas saya sebagai Menhan, tapi kapasitas saya sebagai pemimpin politik. Tiap berapa tahun saya kampanye, dan kunjungi daerah-daerah itu," ungkap Prabowo Subianto.
"Dari 2014 saya lihat keluarga-keluarga itu yang hidup di ruang tidur, ruang makan, air setinggi lutut. Anak-anak mereka hidup di tengah lalat, nyamuk, sampah. Ini membuat saya bertanya kepada diri saya, apa yang saya bisa buat untuk segera merubah. Bukan kelak di kemudian hari, tapi segera," tegasnya.
Resmikan Tol Semarang-Demak Seksi II, Jokowi: Sekaligus sebagai Tanggul Laut
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Jalan Tol Semarang- Demak, seksi II Sayung-Demak pada Sabtu, (25/2/2023). Jokowi menyatakan jalan sepanjang 16,01 km itu menghabiskan anggara sebesar Rp 5,9 trilliun.
“Alhamdulillah jalan tol Tol Semarang- Demak, seksi II ruas Sayung-Demak sudah selesai dan siap dioperasikan sepanjang 16,01 km yang menghabiskan anggaran biaya Rp 5,9 trililiun,” kata Jokowi disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/2/2023).
Jokowi menyebut tol tersebut cukup spesial sebab, tol juga berfungsi sebagai tanggul lautyang bisa mengurangi banjir rob di kawasan tersebut.
“Ini juga sekaligus sebagai tanggul laut, sehingga rob ke depan menurut saya akan semakin jauh dan level lebih tinggi, dan itu sedikit bisa kita cegah,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta para bupati, walikota hingga gubernur yang wilayahnya dilewati tol, agar segera menyambungkan dan mengintergrasikan kawasan industri, pertanian, perkebunan dan pariwisata dengan jalur tol sehingga penyaluran produk lebih cepat.
“Sehingga manfaatkan jalan tol untuk memberikan kecepatan baik dalam transportasi logistik, maupun produk-produk pertanian, perkebunan dan kawasan industri. Dengan kepecatan itu, efisiensi, daya saing competitiveness kita miliki,” pungkasnya.
Advertisement
Disambut Gubernur Jawa Tengah
Sebelumnya, Joko Widodo tiba di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu, (25/2/2023) sekitar pukul 08.40 WIB. Hujan deras dengan angin kencang sambut ketibaan Jokowi dan rombongan.
Kedatangan Jokowi di Semarang disambut oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono , Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, dan Danlanumad Ahmad Yani, Letkol CPN Ihwan Okti Riyadi.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Jokowi diagendakan menuju Kabupaten Demak untuk meresmikan Jalan Tol Semarang- Demak, seksi Sayung-Demak.
Sebelumnya, Jokowi beserta rombongan lepas landas menuju Provinsi Jawa Tengah melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 07.55 WIB.