Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengimbau, masyarakat waspada terhadap modus penipuan online menjelang Lebaran 2025. Satu di antaranya yaitu penipuan dengan modus SMS phishing. Pelaku memanfaatkan korbannya untuk mengelabui korbannya sehingga membagikan data sensitif.
Wakil Kepala BSSN, Komjen Pol Rachmad Wibowo menyebutkan bahwa masyarakat harus memastikan SMS yang diterima benar-benar berasal dari penyedia layanan resmi atau bukan.
Advertisement
Baca Juga
"Terutama saat libur Hari Raya Idul Fitri ini, mungkin banyak promo-promo yang dikirimkan baik melalui WhatsApp maupun melalui SMS, dilihat dengan jelas apakah pengirimannya itu valid. Modus ini cukup canggih karena dia bisa melakukan masking sehingga korbannya tidak menyadari bahwa itu tidak valid," kata Rachmad Wibowo dilansir dari Antara, Rabu (26/3/2025).
Rachmat menambahkan bahwa pihak pemerintah maupun perbankan tidak pernah membagikan tautan lewat SMS atau pesan WhatsApp. Jika masyarakat menemukan hal tersebut, maka bisa jadi indikasi penipuan. Â
Menurut Rachmad, masyarakat kerap terkecoh diproses ini dan akhirnya terburu-buru mengklik tautan dan tidak sedikit akhirnya akses layanan resmi korban bisa dikuasai oleh pelaku kejahatan. Maka dari itu diperlukan kehati-hatian dari sebelum mengklik tautan-tautan dari SMS yang diterimanya.
Selain itu, ia juga meminta, masyarakat tidak mudah percaya pada SMS berisi penawaran atau iming-iming diskon besar dan hadiah.Â
"Ketika masyarakat menyetujui, kemudian dia akan diantar ke page berikutnya, halaman berikutnya. Nah di halaman berikutnya inilah kredensial atau data-data pribadi dari masyarakat dicuri. Dia diminta nomor ATM atau nomor kartu kreditnya, kemudian diminta tiga huruf di belakangnya. Nah pada saat itu sudah dikuasai oleh pelaku," ucap Rachmad.
Â
Ikuti Aktivasi cover lagu "Ruang Gema" Liputan6.com di Instagram dan campaign Cek Fakta #LawanRuangGema di TikTok dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Klik link terkait untuk ikutan dan informasi selengkapnya:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
