Produksi Migas Pertamina Tembus 1 Juta Barel per Hari di 2023

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan angka produksi migas ini meningkat sebesar 8 persen dari capaian di tahun 2022.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 12 Jun 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 18:45 WIB
PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, mencatat penemuan signifikan dari kegiatan eksplorasi di blok yang dikelola selama dua tahun terakhir. (Dok. PHE)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mencatat pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi (migas) sepanjang 2023. Tercatat, produksi migas mencapai 1,044 juta barel setara minyak per hari (boepd) pada 2023.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan angka ini meningkat sebesar 8 persen dari capaian di tahun 2022. Kala itu, Pertamina berhasil memproduksi migas sebanyak 967 ribu boepd.

"Di sektor hulu produksi bertumbuh 8 persen dari 967.000 barel oil equivalent per hari menjadi 1,044 juta barel oil equivalent per hari. Ini gas dan minyak ini naik 8 persen," kata Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Dia mengatakan, pertumbuhan ini menunjukkan capaian yang lebih tinggi ketimbang 10 tahun terakhir. Wiko bilang, dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan produksi migas Pertamina berada di rata-rata 7 persen.

"Dimana kalau kita lihat dalam 10 tahun terakhir growth kita rata-rata CAGR kita adalah 7 persen selama 10 tahun terakhir," kata dia.

Peningkatan produksi ini, menurutnya turut memperkuat kontribusi Pertamina terhadap produksi nasional. Tercatat, Pertamina berkontribusi 69 persen terhadap total produksi nasional Indonesia. Serta, 34 persen pada produksi gas bumi nasional.

"Lebih penting lagi capaian Pertamina di sektor hulu, kita memiliki parameter cadangan migas yang baik. Kita mendapatkan RRR 147 persen, artinya kita mampu mengganti cadangan yang dirpoduksikan dengan cadangan baru dengan rasio 147 persen dan reserve to production ratio kita maintain 7 tahun atau 7,4 tahun," tuturnya.

Pengeboran sumur juga terlihat meningkat. Pada 2022 Pertamina berhasil mengebor 689 sumur, dan meningkat 15 persen menjadi 799 sumur sepanjang 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kilang Pertamina Catatkan Kinerja Tertinggi

Kilang milik PT Pertamina. Harga minyak imbas Perang Israel Iran
Kilang milik PT Pertamina. Harga minyak mentah jenis Brent berjangka diperdagangkan di atas USD 90 setelah ditutup 1,1% lebih tinggi pada Rabu 10 April 2024, sementara harga West Texas Intermediate (WTI) mendekati USD 86 per barel. Ini terkait perang Israel Iran.

PT Pertamina (Persero) mencatat kinerja kilang mengalami peningkatan sepanjang 2023. Hal ini ditopang oleh rampungnya sejumlah proyek kilang dalam 5 tahun terakhir.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menyampaikan peningkatan kinerja terlihat dari suplai bahan baku atau volume intake kilang yang meningkat sebesar 8 juta barel sepanjang 2023. Tercatat pada 2023 volume intake kilang mencapai 341 juta barel dari 333 juta barel di 2022.

"Ini kinerja dari kilang, kami highlight volume intake kilang meningkat mencapai 341 juta barel. Ini tertinggi sejak berdirinya holding subholding atau meningkat 2 persen," kata Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Tak berhenti disitu, Wiko mengatakan yield valuable product Pertamina juga naik 2 persen. Dari 80 persen di 2022 menjadi 82 persen di 2023.

 


9 Proyek Rampung

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan memproduksi produk petrokimia, melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan. Photo dok. PT Kilang Pertamina Internasional.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan memproduksi produk petrokimia, melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan. Photo dok. PT Kilang Pertamina Internasional.

Bukan tanpa alasan, peningkatan kinerja ini ditopang oleh rampungnya 9 proyek di sektor kilang Pertamina dalam 5 tahun terakhir.

"Kinerja ini didukung oleh selesainya 9 proyek utama dalam 5 tahun terakhir," katanya.

Diantaranya, ada proyek PLBC Langit Biru Cilacap, Revamp TPPI OSBL, Green Refinery Cilacap Fase I, RDMP Balongan, RCC Balongan, Ultra Low Sulphur Diesel, Platformer Dumai, Pipa Senipah Balikpapan, serta Revamp TPPI ISBL.

"Onstream pipa Senipah Balikpapan yang mana ini menghemat pemakaian LPG di kilang sekaligus memonetasi potensi upstream," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya