Menhub Minta Prabowo-Gibran Kucurkan Tambahan PMN ke Pelni

Pelayanan di sektor maritim seperti yang dijalankan oleh Pelni perlu jadi perhatian. Selain membantu masyarakat, hal itu juga ditaksir bisa meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 01 Agu 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 20:15 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Talkshow yang diselenggerakan Pelni, di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Talkshow yang diselenggerakan Pelni, di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pemerintahan selanjutnya untuk memberikan alokasi penyertaan modal negara (PMN) ke PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni. Menurutnya, dukungan modal itu perlu dilakukan guna menunjang pelayanan Pelni.

Menhub Budi Karya Sumadi menyoroti peran Pelni yang mengoperasikan layanan di pelosok-pelosok negeri, utamanya di Indonesia Timur. Belum lagi, banyak masyarakat yang dinilai terbantu dengan hadirnya Pelni.

Maka, dia meminta pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melihat urgensi tersebut, misalnya untuk membeli kapal baru. Hal ini disampaikan di hadapan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohammad Hekal yang juga seorang politisi Partai Gerinda.

"Saya tetap kepada pak Hekal untuk pemerintahan yang akan datang kasih PMN kepada Pelni," ucap Menhub Budi dalam Talkshow Pelni, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

"Inii penting untuk kita berikan. Karena memang secara ekonomis susah kalau ini komersial," sambungnya.

Asal tahu saja, Pelni sudah dijadwalkan mendapat alokasi PMN sebesar Rp 1,5 triliun dari dana cadangan investasi tahun 2024. Kemudian, Kementerian BUMN juga mengusulkan Rp 2,5 triliun PMN dari anggaran tahun 2025. Dana itu akan digunakan untuk membeli kapal baru dan menggantikan armada yang sudah terlalu tua.

Menhub Budi menegaskan, pelayanan di sektor maritim itu perlu jadi perhatian. Selain membantu masyarakat, hal itu juga ditaksir bisa meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.

"Karena kita yakin bahwa kita memiliki kewajiban untuk mendukung tercapainya keunggulan komparatif atau daya saing kita terhadap negara-negara lain. Unsur daya saing itu tidak terlepas daripada konektivitas di Indonesia bagian timur," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelni Bidik Layani 5,5 Juta Penumpang

Kemenhub menyiapkan kapal Pelni sebagai tempat isolasi mandiri para pasien penderita Covid-19 yang bergejala ringan. Dok Kemenhub
Kemenhub menyiapkan kapal Pelni sebagai tempat isolasi mandiri para pasien penderita Covid-19 yang bergejala ringan. Dok Kemenhub

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), Tri Andayani membidik bisa melayani sebanyak 5,5 juta penumpang hingga akhir 2024 mendatang. Angka itu berarti melampaui jumlah penumpang pada periode sebelum pandemi Covid-19.

Andayani mencatat jumlah penumpang Pelni sebelum masa pandemi Covid-19 kurang lebih 5,4 juta dalam satu tahun. Kemudian sempat menurun tajam di tahun 2020 dan 2021, dan meningkat lagi di akhir tahun 2023 sebanyak 5,3 juta penumpang.

"Pada semester I-2024 jumlah pemumpang kami sudah sebanyak 2,6 juta penumpang yang nanti saya proyeksikan di akhir tahun bisa mencapai 5,4 sampai 5,5 juta penumpang," ungkap Andayani dalam Talkshow Pelni, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Salah satu momentum yang dikejar adalah masa Natal dan Tahun Baru mendatang. Hal ini juga melihat permohonan tambahan jumlah penumpang yang diangkut lebih banyak dari kapasitasnya.

 


Dispensasi Angkutan

Kapal Pelni
Salah satu kapal Pelni untuk melayani pemudik (Liputan6.com / Yoseph Ikanubun)

Andayani meminta dispensasi kepada Kementerian Perhubungan untuk bisa mengangku 150 persen dari kapasitas kapalnya. Pada saat yang sama, dibarengi dengan jaminan aspek keselamatan bagi penumpang.

"Kemudian melihat juga dari tren saat ini sepanjang tahun itu kami meminta tepatnya ke Kementerian Perhubungan dispensasi penumpang sebesar 150 persen dari kapasitas penumpang kapal," ucapnya.

Bukan semata mengejar jumlah angkut penumpang, tapi melihat permintaan dari para pengguna kapal tersebut.

"Karena memang jumlah permintaan atau demand dari masyarakat untuk berpergian dengan moda trasnportasi laut itu saat ini sangat besar atau tinggi," tegasnya.

Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya