Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan dalam Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada Jumat (16/8).
Puan Maharani menyampaikan, pembangunan yang berkualitas ditandai dengan kehidupan rakyat yang semakin makmur, sejahtera, mudah dalam berbagai urusan, negara hadir untuk berpihak pada rakyat.
Pembangunan yang inklusif, ditandai dengan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan menikmati hasil-hasil pembangunan; petani, nelayan, buruh, rakyat kecil, guru, PNS, swasta, dan lain sebagainya, semua dapat berpartisipasi dan menikmati kesejahteraan; termasuk juga kaum perempuan.
Advertisement
"Perempuan dalam Pembangunan. Keikutsertaan perempuan bukanlah sebagai bentuk afirmatif, akan tetapi sebagai bentuk kesadaran kita bersama bahwa peran laki-laki dan perempuan setara kedudukannya dalam membangun bangsa dan negara," ujar Puan dalam Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR-DPD RI yang disiarkan pada Jumat (16/8/2024).
"Saat ini, masih banyak ditemukan cara pikir yang seperti ini: The happiness of man is: I will. The happiness of woman is: he wills." Sehingga seolah-olah hanya ada: "His-story" tidak ada "Her-story" Cara pikir dan cara sikap yang seperti inilah yang harus diubah," ungkapnya.
Puan lebih lanjut mengatakan, pembangunan nasional ke depan, memiliki sejumlah agenda strategis. Masyarakat Indonesia perlu mempersiapkan dan memperkuat Sumber Daya Manusia yang siap menghadapi perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi; persaingan global; ekonomi digital; ekonomi disruptif; generasi muda yang terus bertumbuh dengan karakternya.
"Sumber Daya Manusia Indonesia yang tangguh akan menjadi penggerak kemajuan Indonesia," tuturnya.
"Ke depan kita juga harus memiliki pilar Perekonomian nasional yang semakin kuat; hilirisasi tidak hanya terbatas pada mineral; hilirisasi pertanian, perikanan, perkebunan, dan lain sebagainya sehingga perekonomian nasional semakin berkualitas dan inklusif," tambah Puan.
Ia mengungkapkan, Indonesia masih harus menyelesaikan masalah-masalah struktural dalam membangun kedaulatan pangan, mengatasi ketimpangan sosial, dan penciptaan lapangan kerja.
Â