Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kabar terbaru proses merger atau penggabungan BUMN Karya. Proses merger tersebut tinggal menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).
Pria yang karib disapa Tiko itu mengatakan merger keseluruhan BUMN masih dalam proses. Meski, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan lebih dahulu. "Belum, itu masih dalam proses," kata Tiko, ditemui di JCC Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (6/9/2024).
Baca Juga
Meski begitu, salah satu yang dipastikannya adalah penggabungan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Nantinya, Waskita akan masuk menjadi anak usaha HK.
Advertisement
Untuk itu, prosesnya sudah tinggal menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP).
"Tapi yang pasti ya itu ya Waskita masuk ke HK itu sudah itu PP-nya sedang proses," ujarnya.
Sementara itu, untuk nasib BUMN Karya lainnya masih akan dikaji kembali. Diketahui, masih ada PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, kemudian, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero).
"Nah yang sisanya kita lagi gagas untuk bisa kajian lagi," Tiko menambahkan.
Persiapan Holding BUMN Karya
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membagikan perkembangan terbaru terkait proses penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menjelaskan sudah disampaikan oleh Menteri BUMN akan dibentuk holding BUMN karya. Adhi Karya akan membentuk holding dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
"Saat ini sedang dalam proses persiapan holding bersama konsultan,” kata Entus dalam laporan Public Expose, dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 2 September 2024.
Entus menambahkan, proses holding ini secara jangka panjang diharapkan dapat memiliki penambahan nilai untuk perseroan. Adapun holding antara Adhi Karya, Brantas Abipraya dan Nindya Karya akan berfokus pada proyek konstruksi di sektor sumber daya air, rel, hingga kereta.
Tahapan Penggabungan
Menteri BUMN, Erick Thohir akan melakukan 3 penggabungan yaitu, Pertama, menggabungkan PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Masing-masing tugas yang akan diemban 3 klaster BUMN Karya tadi, yakni HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, jalan non tol, gedung institusi, hingga residen komersial.
Sementara itu, Wijaya Karya, PP, hingga Adhi Karya tidak akan menggarap pada sektor yang sudah dikuasai HK-Waskita. Namun, seluruhnya punya aspek keahliannya masing-masing.
Kemudian, Adhi Karya-Nindya Karya bakal fokus menggarap sektor Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur air, rel, dan beberapa hal senada lainnya.
Advertisement
ADHI Paparkan Perkembangan Terbaru Rencana Holding BUMN Karya
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membagikan perkembangan terbaru terkait proses penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menjelaskan sudah disampaikan oleh Menteri BUMN akan dibentuk holding BUMN karya. Adhi Karya akan membentuk holding dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
"Saat ini sedang dalam proses persiapan holding bersama konsultan,” kata Entus dalam laporan Public Expose, dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/9/2024).
Entus menambahkan, proses holding ini secara jangka panjang diharapkan dapat memiliki penambahan nilai untuk perseroan. Adapun holding antara Adhi Karya, Brantas Abipraya dan Nindya Karya akan berfokus pada proyek konstruksi di sektor sumber daya air, rel, hingga kereta.
Menteri BUMN, Erick Thohir akan melakukan 3 penggabungan yaitu Pertama, menggabungkan PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Masing-masing tugas yang akan diemban 3 klaster BUMN Karya tadi, yakni HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, jalan non tol, gedung institusi, hingga residen komersial.
Sementara itu, Wijaya Karya, PP, hingga Adhi Karya tidak akan menggarap pada sektor yang sudah dikuasai HK-Waskita. Namun, seluruhnya punya aspek keahliannya masing-masing.
Kemudian, Adhi Karya-Nindya Karya bakal fokus menggarap sektor Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur air, rel, dan beberapa hal senada lainnya.
Wijaya Karya Buka Suara soal Merger BUMN Karya jadi 3 Perusahaaan
Sebelumnya, Kementerian BUMN berencana menggabungkan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Nantinya, akan ada penggabungan sejumlah perusahaan menjadi tersisa 3 BUMN saja.
Terkait hal ini, Sekretaris Perusahaan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Wijaya menjelaskan perseroan akan mengikuti dan mendukung arahan dari Kementerian BUMN.
“Kita ikut saja apa yang jadi arahan Kementerian BUMN, mereka sudah melakukan evaluasi perencanaan. Kita ikut arahan di kementerian dan mensupport apapun,” jelas Mahendra dalam acara media gathering, Selasa (2/4/2024).
Meskipun begitu, Mahendra menuturkan perseroan akan melakukan persiapan dari sisi sistem dan tata kelola, sehingga ketika terjadi penggabungan atau apapun skema dari pemerintah, semua prosesnya bisa berjalan lancar.
Mahendra menambahkan belum ada mekanisme secara detail terkait rencana ini. Menurutnya, semua mekanisme dan eksekusi akan diserahkan pada Kementerian.
“Kami yakin Kementerian BUMN melakukan hal ini untuk yang terbaik. Selain itu dengan adanya PMN, likuiditas perseroan akan lebih baik dan permodalan lebih kuat,” pungkasnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir akan melakukan 3 penggabungan yaitu Pertama, menggabungkan PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Erick menuturkan masing-masing tugas yang akan diemban 3 klaster BUMN Karya tadi. Yakni, HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, jalan non tol, gedung institusi, hingga residen komersial.
Sementara itu, Wika, PP, hingga Adhi Karya tidak akan menggarap pada sektor yang sudah dikuasai HK-Waskita. Namun, seluruhnya punya aspek keahliannya masing-masing.
Kemudian, BUMN Adhi Karya-Nindya Karya bakal fokus menggarap sektor Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur air, rel, dan beberapa hal senada lainnya.
Advertisement