Wamen BUMN Pede Danantara Bawa Indonesia Punya Perusahaan yang Jadi Peringkat 7 Terbesar di Dunia

Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria menuturkan, pembentukan Danantara akan memberikan daya dobrak yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Feb 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 10:00 WIB
Wamen BUMN Pede Danantara Bawa Indonesia Punya Perusahaan yang Jadi Peringkat 7 Terbesar di Dunia
Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria mengatakan, ada Danantara dapat mendorong Indonesia memiliki sebuah korporasi besar yang bisa menembus jajaran Fortune 500, bahkan menjadi perusahaan nomor 7 terbesar di dunia. (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Dony Oskaria mengatakan, ada Danantara dapat mendorong Indonesia memiliki sebuah korporasi besar yang bisa menembus jajaran Fortune 500, bahkan menjadi perusahaan nomor 7 terbesar di dunia.

"Kita akan memiliki satu korporasi yang kalau kita lihat di Fortune 500 itu nanti kita punya perusahaan yang nomor 7 terbesar di dunia," kata Wamen BUMN Dony Oskaria dalam dalam Dialog Kebangsaan: Penegakan Kembali Ekonomi Pancasila Menuju Keadilan Sosial di Indonesia, ditulis Senin (10/2/2025).

Dony menyebut, dengan pembentukan Danantara akan memberikan daya dobrak yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Dengan pembentukan holding company, Indonesia akan memiliki  kapitalisasi aset lebih dari Rp 11.000 triliun.

"Kita akan punya satu holding company yang memiliki kapitalisasi aset lebih daripada Rp 11.000 triliun. Nah, itu dalam satu company. Dan dalam satu company artinya kita akan menjadi di Fortune 500 itu perusahaan dengan nomor 7 terbesar di dunia," ujarnya.

Adapun Dony, menyampaikan kontribusi besar BUMN dalam setahun, mencapai hampir Rp 800 triliun, baik dalam bentuk pajak maupun dividen. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran BUMN dalam menggerakkan roda ekonomi negara.

"Kontribusi dari BUMN itu terhadap negara kurang lebih dalam setahun itu kurang lebih hampir Rp 800 triliun baik itu berupa pajak maupun dividen," ujarnya.

Ke depan, BUMN tidak hanya akan menjadi mesin penggerak ekonomi, tetapi juga menjadi contoh konkret implementasi ideologi ekonomi Pancasila, yang menekankan pada pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Bandingkan BUMN dengan Temasek

Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)... Selengkapnya

Dony turut membandingkan posisi BUMN dengan perusahaan besar global seperti Temasek, BUMN Indonesia kini telah dua kali lipat lebih besar daripada Temasek. Hal ini menunjukkan betapa signifikan dan pentingnya peran BUMN dalam perekonomian nasional.

"Kalau kita bandingkan BUMN dengan Temasek hari ini pun kita sudah dua kali lipat lebih besar daripada Temasek," katanya.

Dony bilang, BUMN bukan hanya sekadar badan usaha yang berfokus pada keuntungan finansial. Ia menekankan bahwa orientasi baru yang kini diterapkan pada BUMN adalah bagaimana memberikan nilai lebih kepada negara.

Sebagaimana arahan Presiden Indonesia, perubahan dalam cara berpikir ini akan membentuk dasar kebijakan ekonomi Pancasila, yang berfokus pada keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, BUMN tidak hanya berperan dalam meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan yang banyak bagi masyarakat.

"Jadi, ini satu pemikiran yang luar biasa menurut saya akan menjadi engine yang nanti kita akan bergunakan untuk memimplementasikan ideologi ekonomi Pancasila," jelasnya.

 

Reorientasi Manajemen BUMN

20160725-Gedung Kementrian BUMN-AY
Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Di sisi lain, Dony menyebut salah satu perubahan besar yang sedang berlangsung adalah reorientasi dalam cara berpikir manajemen BUMN.

Ia menjelaskan bahwa selama ini BUMN lebih fokus pada keuntungan semata, tetapi kini ada perubahan untuk melihat peran BUMN lebih jauh, yaitu sebagai penggerak ekonomi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Di samping memberikan keuntungan, BUMN harus memberi manfaat lebih dalam bentuk lapangan pekerjaan dan berkolaborasi dengan sektor-sektor lain, terutama yang melibatkan UMKM.

"Bahwa BUMN itu tidak semata-mata hanya berbicara mengenai net income. Tetapi bagaimana kemudian BUMN memberikan value yang lebih kepada negara, terutama sekali adalah dalam memberikan lapangan pekerjaan yang banyak," ujarnya.

Kemudian, Dony juga mengatakan bahwa BUMN tidak perlu lagi terlibat dalam sektor mikro yang terlalu kecil, seperti memproduksi air minum dengan banyaknya pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebaliknya, BUMN diharapkan lebih banyak berkolaborasi dengan pelaku UMKM, yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi mencapai 46% terhadap ekonomi nasional.

Ke depan, Dony berharap agar seluruh masyarakat mulai memahami bahwa BUMN bukan hanya sekadar entitas ekonomi yang bertujuan mengejar keuntungan, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membangun ekonomi Indonesia yang inklusif dan keadilan.

"Banyak juga mungkin masyarakat yang tidak belum mengetahui bahwa BUMN ini adalah merupakan satu backbone ekonomi Indonesia," pungkasnya.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya