Liputan6.com, Jakarta Kamala Harris telah mengumpulkan dana sebesar USD 47 juta (Rp 723,8 miliar) dalam 24 jam pertama setelah sesi debat Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) menyaingi Donald Trump.
Angka tersebut menandai dorongan bagi operasi penggalangan dana Harris, yang telah maju dalam pencalonan di Pilpres ASÂ sejak petahana Joe Biden keluar dari persaingan
Baca Juga
Melansir CNBC International, Jumat (13/9/2024) setoran USD 47 juta tersebut berasal dari hampir 600.000 donatur individu yang berkontribusi pada salah satu dari beberapa komite kampanye dan PAC yang mendukung Harris dan calon wapresnya, Tim Walz.
Advertisement
Dilaporkan, Harris secara luas dianggap sebagai pemenang debat Capres AS 2024, yang diadakan di Philadelphia dan diselenggarakan oleh kantor berita ABC News.
Angka penggalangan dana Harris terbaru menandai pukulan terbaru bagi tim kampanye Trump, yang telah tertinggal dari Harris dalam penggalangan dana.
Tim politik Harris baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan USD 361 juta (Rp.5,5 triliun) pada bulan Agustus, lebih dari dua kali lipat dari USD 130 juta (Rp.2 triliun) yang dikumpulkan tim Donald Trump pada bulan yang sama.
Berita tentang perolehan setoran USD 47 juta Harris pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Usai Debat Capres AS, Taylor Swift Beri Dukungan untuk Kamala Harris
Sebelumnya, salah satu topik pembicaraan utama setelah debat presiden Amerika Serikat adalah dukungan Taylor Swift untuk kandidat dari partai Demokrat Kamala Harris.
Lantas, apa pengaruh dukungan penyanyi yang dikenal dengan lagu Shake if Off itu terhadap pemilihan umum 5 November 2024?
Tidak terlalu banyak, menurut Lauren Rosewarne, seorang profesor Universitas Melbourne yang mempelajari hubungan antara media dan politik.
"Sama sekali tidak mengejutkan, dia mendukung Biden dan Harris pada tahun 2020, jadi kita sudah tahu politiknya," kata Rosewarne dikutip dari BBC, Rabu (11/9/2024).
Dukungan Taylor Swift dapat berdampak pada pendaftaran pemilih, katanya, tetapi karena basis penggemarnya cenderung muda dan perempuan dan itu sudah menjadi basis pendukung Harris, mungkin tidak akan berdampak besar pada November mendatang.
Advertisement
Isu Ekonomi di Debat Pilpres AS, Donald Trump dan Kamala Harris Ribut Soal Tarif Pajak
Debat perdana antara Donald Trump dan Kamala Harris yang berlangsung di Philadelphia pada Selasa (10/9/2024) dibuka dengan pertanyaan terkait isu ekonomi. Keduanya, terlibat keributan mengenai tarif pajak.
"Apakah Anda percaya bahwa orang Amerika Serikat lebih baik dari pada empat tahun lalu?," tanya Trump ke Harris, dikutip dari BBC, Rabu (11/9).
Harris menjawab terlebih dahulu dan mengatakan bahwa ia berencana untuk membangun "ekonomi peluang".
Ia berjanji juga untuk mengatasi biaya perumahan dan membantu keluarga muda.
"Salah satu gairah saya adalah bisnis kecil," kata Kamala Harris.
Harris lalu menyerang Trump terkait isu pemotongan pajak. Ia kemudian beralih untuk mencoba membandingkannya dengan lawannya.
Ia mengatakan, Trump berencana untuk melakukan apa yang ia dan Biden telah dilakukan sebelumnya dan memberikan "pemotongan pajak untuk miliarder dan perusahaan".
Ia mengatakan, WN Amerika Serikat akan menghadapi pajak tinggi di era Trump.