Kamala Harris Kantongi Rp 723,8 Miliar Usai Debat dengan Trump

Kamala Harris telah mengumpulkan dana sebesar USD 47 juta (Rp 723,8 miliar) dalam 24 jam pertama setelah sesi debat Pemilihan Presiden Amerika Serikat menyaingi Donald Trump.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Sep 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 13:00 WIB
Kamala Harris menyerang Donald Trump terkait isu tarif pajak dalam debat pilpres AS 2024. Adu argumen lantas terjadi (AFP).
Kamala Harris menyerang Donald Trump terkait isu tarif pajak dalam debat pilpres AS 2024. Adu argumen lantas terjadi (AFP).

Liputan6.com, Jakarta Kamala Harris telah mengumpulkan dana sebesar USD 47 juta (Rp 723,8 miliar) dalam 24 jam pertama setelah sesi debat Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) menyaingi Donald Trump.

Angka tersebut menandai dorongan bagi operasi penggalangan dana Harris, yang telah maju dalam pencalonan di Pilpres AS sejak petahana Joe Biden keluar dari persaingan

Melansir CNBC International, Jumat (13/9/2024) setoran USD 47 juta tersebut berasal dari hampir 600.000 donatur individu yang berkontribusi pada salah satu dari beberapa komite kampanye dan PAC yang mendukung Harris dan calon wapresnya, Tim Walz.

Dilaporkan, Harris secara luas dianggap sebagai pemenang debat Capres AS 2024, yang diadakan di Philadelphia dan diselenggarakan oleh kantor berita ABC News.

Angka penggalangan dana Harris terbaru menandai pukulan terbaru bagi tim kampanye Trump, yang telah tertinggal dari Harris dalam penggalangan dana.

Tim politik Harris baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan USD 361 juta (Rp.5,5 triliun) pada bulan Agustus, lebih dari dua kali lipat dari USD 130 juta (Rp.2 triliun) yang dikumpulkan tim Donald Trump pada bulan yang sama.

Berita tentang perolehan setoran USD 47 juta Harris pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Usai Debat Capres AS, Taylor Swift Beri Dukungan untuk Kamala Harris

Joe Biden dan Kamala Harris Resmi Pimpin Amerika Serikat
Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris saat dilantik oleh Hakim Agung Sonia Sotomayor di US Capitol di Washington, Rabu (20/1/2021). Kamala Harris datang menghadiri pelantikan didampingi sang suami Doug Emhoff. (AP Photo/Andrew Harnik)

Sebelumnya, salah satu topik pembicaraan utama setelah debat presiden Amerika Serikat adalah dukungan Taylor Swift untuk kandidat dari partai Demokrat Kamala Harris.

Lantas, apa pengaruh dukungan penyanyi yang dikenal dengan lagu Shake if Off itu terhadap pemilihan umum 5 November 2024?

Tidak terlalu banyak, menurut Lauren Rosewarne, seorang profesor Universitas Melbourne yang mempelajari hubungan antara media dan politik.

"Sama sekali tidak mengejutkan, dia mendukung Biden dan Harris pada tahun 2020, jadi kita sudah tahu politiknya," kata Rosewarne dikutip dari BBC, Rabu (11/9/2024).

Dukungan Taylor Swift dapat berdampak pada pendaftaran pemilih, katanya, tetapi karena basis penggemarnya cenderung muda dan perempuan dan itu sudah menjadi basis pendukung Harris, mungkin tidak akan berdampak besar pada November mendatang.


Isu Ekonomi di Debat Pilpres AS, Donald Trump dan Kamala Harris Ribut Soal Tarif Pajak

Antusiasme Masyarakat AS Saksikan Debat Perdana Donald Trump-Kamala Harris
Ini merupakan debat pertama Donald Trump dan Kamala Harris sebelum pemilihan digelar pada November 2024 mendatang. (Leonardo Munoz/AFP)

Debat perdana antara Donald Trump dan Kamala Harris yang berlangsung di Philadelphia pada Selasa (10/9/2024) dibuka dengan pertanyaan terkait isu ekonomi. Keduanya, terlibat keributan mengenai tarif pajak.

"Apakah Anda percaya bahwa orang Amerika Serikat lebih baik dari pada empat tahun lalu?," tanya Trump ke Harris, dikutip dari BBC, Rabu (11/9).

Harris menjawab terlebih dahulu dan mengatakan bahwa ia berencana untuk membangun "ekonomi peluang".

Ia berjanji juga untuk mengatasi biaya perumahan dan membantu keluarga muda.

"Salah satu gairah saya adalah bisnis kecil," kata Kamala Harris.

Harris lalu menyerang Trump terkait isu pemotongan pajak. Ia kemudian beralih untuk mencoba membandingkannya dengan lawannya.

Ia mengatakan, Trump berencana untuk melakukan apa yang ia dan Biden telah dilakukan sebelumnya dan memberikan "pemotongan pajak untuk miliarder dan perusahaan".

Ia mengatakan, WN Amerika Serikat akan menghadapi pajak tinggi di era Trump.

Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya