Liputan6.com, Jakarta Inklusi keuangan merupakan salah satu isu penting dalam pembangunan ekonomi, terutama bagi kelompok prasejahtera. Di Indonesia, banyak masyarakat yang masih terpinggirkan dari akses terhadap layanan keuangan formal, sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan taraf hidup.
Dalam konteks tersebut, program-program yang dirancang untuk menjangkau kelompok ini menjadi sangat krusial. Salah satu inisiatif yang patut dicontoh adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang berkomitmen memberikan solusi inklusi keuangan bagi nasabah prasejahtera.
Baca Juga
EVP Human Capital PNM, Sasono Hantarto menegaskan bahwa pihaknya komit menjadi solusi inklusi keuangan bagi kelompok prasejahtera yang unbankable untuk memulai usaha, membuka kembali usaha atau mengembangkan usaha yang sudah berjalan.
Advertisement
“Nasabah ULaMM dan Mekaar bukan hanya mendapat bantuan modal finansial tetapi juga intelektual dan sosial,” tegasnya dalam acara Merdeka Awards 2024, Kamis (19/9/2024).
“Bisa dibilang PNM adalah jembatan akses pembiayaan bagi para ibu-ibu dengan bantuan pembiayaan untuk mengembangkan usahanya,” jelas Sasono.
Ia juga menyebut, PNM turut membantu jutaan perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia dalam hal mengakses modal usaha, pelatihan, serta pendampingan bisnis.
“Program ini telah menjadi role model dalam pengembangan kewirausahaan inklusif di Indonesia,” sebut Sasono.
Selain itu, program lain yang dijalankan PNM untuk memberdayakan masyarakat, terutama perempuan adalah Kampung Madani, Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), aplikasi PNM Digi, aplikasi MekDi (Mekaar Digital), serta Marketline Pantas.
Manfaatkan Teknologi Digital
PNM terus memanfaatkan teknologi digital untuk mengoptimalkan akses layanan keuangan inklusif bagi para nasabah di berbagai daerah, bahkan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Salah satu aplikasi yang menjadi andalan PNM adalah PNM Digi. Lewat PNM Digi, akses pembiayaan bagi nasabah semakin mudah karena dilengkapi dengan fitur yang dapat mendukung operasional usaha seperti pencatatan dan pembukuan keuangan usaha, fitur belanja dengan harga lebih terjangkau di Warung Mekaar, payment gateway, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Aplikasi MekDi (Mekaar Digital) yang juga dijalankan PNM pun dapat membantu nasabah terlayani secara digital dalam hal pengajuan pembiayaan, pencairan, dan sebagainya.
"Digitalisasi melalui aplikasi yang dijalankan PNM pun menjadi sebuah keharusan bagi kami untuk mengembangkan layanan lebih baik lagi," ujar Sasono.
(*)
Advertisement