Liputan6.com, Jakarta PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) dan Hotel Indonesia Group (HIG) resmi menandatangani perjanjian kerjasama strategis untuk penggunaan produk teh unggulan dari PTPN I di seluruh jaringan hotel yang dikelola oleh HIG.
Melalui kerjasama ini, produk teh milik PTPN I, yakni Walini dan Goalpara, akan digunakan untuk pelayanan kamar (service room) serta food and beverage di seluruh jaringan hotel yang berada di bawah naungan HIG.
Advertisement
Acara penandatanganan ini dihadiri oleh sejumlah Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Bapak Faturrohman, Direktur Utama PTPN I, Bapak Teddy Y. Danas, serta Direktur Utama HIG, Bapak Rizal R. Kasim.
Advertisement
Kerjasama ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan brand awareness produk teh BUMN di kalangan masyarakat luas, tetapi juga memperkuat citra produk teh Indonesia di pasar domestik dan internasional.
“Melalui kerjasama ini, diharapkan brand awareness produk-produk BUMN, khususnya teh dari PTPN I, akan semakin meningkat. Karena PTPN I Sebagai perusahaan yang mengelola salah satu perkebunan teh terbesar di Indonesia” ucap Faturrohman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
"Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam mempromosikan produk lokal, khususnya teh produksi PTPN I. Kami berharap produk teh Walini dan Goalpara dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat, sekaligus meningkatkan kebanggaan terhadap produk BUMN” Ucap Direktur Utama PTPN I, Teddy Y. Danas.
”Dengan menggandeng HIG, produk teh PTPN I akan semakin dikenal oleh masyarakat luas melalui penyediaan di hotel-hotel ternama” tutupnya.
Selain diharapkan dapat memperkuat brand awareness produk teh PTPN I di pasar Nasional, kerjasama ini juga mendukung perkembangan ekonomi Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan industri perkebunan.
Dengan semakin dikenalnya produk teh Walini dan Goalpara di kalangan tamu hotel, diharapkan permintaan terhadap produk-produk teh nasional akan meningkat, yang nantinya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan industri teh.
Holding PTPN Punya Jurus Baru Capai Swasembada Gula
Dua anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yakni PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), dan PTPN I (SupportingCo), menggelar kick-off Kerja Sama Operasional (KSO) Integrasi Pengelolaan dan Pengolahan Komoditas Tebu, pada Senin (30/09/2024).
Kick-off ini merupakan pertemuan awal untuk menyamakan persepsi atas proses bisnis yang akan dilaksanakan, setelah ditandatanganinya Berita Acara Kesepakatan Tanggal Efektif kegiatan Kerja Sama Operasional (KSO).
Sebelumnya, Holding Perkebunan Nusantara juga telah memfasilitasi KSO Integrasi on Farm terhadap SGN dan SupportingCo melalui perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani pada 9 Agustus 2024 lalu di Jakarta.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu aksi korporasi PTPN Group untuk merealisasikan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030.
“Sejalan dengan Perpres No. 40 tahun 2023, dengan mengintegrasikan on farm dan off farm pada bisnis gula, diproyeksikan dapat meningkatkan produktivitas tebu per tahunnya,” ujarnya.
Advertisement
Pasca Spin Off SGN
Sebelumnya, pasca spin off SGN, operasional Pabrik Gula dilakukan secara terpisah dari operasional kebun, di mana operasional kebun dikelola oleh PTPN I atau dikenal dengan SupportingCo.
Wilayah kebun tebu yang termasuk dalam pengelolaan PTPN I, yaitu Regional I (Eks-PTPN II), Regional 3 (Eks-PTPN IX), Regional 4 (Eks-PTPN X dan XI), Regional 5 ( Eks-PTPN XII), Regional 7 (Eks-PTPN VII), dan Regional 8 (Eks-PTPN XIV) dengan total luas areal sebesar 59.301 Ha.
"Diperlukan sinergi antara kedua perusahaan untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar. Keberlanjutan pabrik gula (PG) sangat tergantung dari pasokan bahan baku tebu, sehingga kinerja kebun tebu mempengaruhi kinerja PG. Dengan dikelolanya on farm oleh SGN, maka kita dapat mengoptimalkan lahan tersebut untuk meningkatkan produktivitas gula," ungkap Direktur Utama SGN, Mahmudi.