SoftBank Mau Beli Saham Karyawan OpenAI, Nilainya Sentuh Rp 23,81 Triliun

SoftBank berinvestasi USD 1,5 miliar di OpenAI melalui penawaran tender, memungkinkan karyawan mencairkan saham mereka.

oleh Elyza Binta Chabibillah diperbarui 28 Nov 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2024, 20:00 WIB
Artificial Intelligence.
Ilustrasi artificial intelligence. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - OpenAI memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menjual saham senilai sekitar USD 1,5 miliar atau berkisaran Rp 23,81 triliun (estimasi kurs Rp 15.873 per USD) melalui penawaran tender baru yang melibatkan SoftBank.

Pendanaan ini memungkinkan konglomerat teknologi asal Jepang tersebut untuk memperbesar kepemilikan mereka di startup AI ini, sekaligus memberikan kesempatan bagi karyawan saat ini maupun mantan karyawan OpenAI untuk mencairkan saham mereka.

Dikutip melalui CNBC, Kamis (28/11/2024) Karyawan memiliki waktu hingga 24 Desember untuk memutuskan apakah ingin berpartisipasi dalam penawaran tender ini.

Kesepakatan ini diprakarsai oleh pendiri sekaligus CEO SoftBank, Masayoshi Son, yang secara konsisten meminta kepemilikan lebih besar setelah menginvestasikan USD 500 juta dalam putaran pendanaan terakhir OpenAI, kata salah satu sumber tersebut.

Penawaran tender ini tidak terkait dengan potensi rencana OpenAI untuk merestrukturisasi perusahaan menjadi entitas berbasis keuntungan, tambah sumber tersebut. Baik OpenAI maupun SoftBank menolak memberikan komentar terkait hal ini.

Kesepakatan ini dilakukan melalui Vision Fund 2 milik SoftBank, yang menunjukkan minat besar Masayoshi Son terhadap ruang AI dan keinginannya untuk mendukung pemain privat dengan valuasi tinggi. 

SoftBank sebelumnya merupakan investor awal di perusahaan semikonduktor Arm, dan Son menyebut dalam sebuah konferensi pada Oktober bahwa dia tengah "menghemat puluhan miliar dolar" untuk langkah besar berikutnya di bidang kecerdasan buatan. Sebelumnya, ia juga telah berinvestasi di perusahaan-perusahaan seperti Apple, Qualcomm, dan Alibaba.

Vision Fund 2 SoftBank baru-baru ini berinvestasi di startup AI seperti Glean, Perplexity, dan Poolside. Saat ini, SoftBank memiliki sekitar 470 perusahaan dalam portofolionya dengan total aset senilai USD 160 miliar melalui dua dana visionernya.

OpenAI Mempertahankan Tingkat Pendanaan yang Tinggi

Artificial Intelligence.
Ilustrasi AI Robotika Bersalaman dengan Manusia (Foto: Freepik)

Investasi ini juga mencerminkan antusiasme SoftBank untuk mengalokasikan dana pada model bisnis yang padat modal. Menurut sumber dekat Son, bisnis model seperti ini sangat cocok dengan fokus investasi SoftBank.

Tanpa pendanaan dari SoftBank sekalipun, OpenAI tidak kesulitan mengumpulkan dana miliaran dolar. Valuasi perusahaan ini telah mencapai USD 157 miliar hanya dua tahun setelah meluncurkan ChatGPT. OpenAI telah mengumpulkan sekitar USD 13 miliar dari Microsoft, dan putaran pendanaan terakhir senilai USD 6,6 miliar pada Oktober lalu dipimpin oleh Thrive Capital dengan partisipasi dari Nvidia, SoftBank, dan lainnya.

Selain itu, OpenAI mendapatkan fasilitas kredit bergulir sebesar USD 4 miliar, sehingga total likuiditasnya lebih dari USD 10 miliar. Meskipun demikian, perusahaan diperkirakan akan mengalami kerugian sekitar USD 5 miliar dari pendapatan sebesar USD 3,7 miliar pada tahun ini.

Penawaran tender ini akan tersedia bagi karyawan dan mantan karyawan yang telah mendapatkan unit saham terbatas (restricted stock units) setidaknya dua tahun yang lalu dan telah memegang saham tersebut selama periode yang sama, kata salah satu sumber. Harga per unit sebesar USD 210 akan disesuaikan dengan putaran pendanaan terakhir perusahaan.

 

Karyawan OpenAI Bisa Mencairkan Saham

Artificial Intelligence.
Ilustrasi artificial intelligence. (Foto: Shutterstock)

Penawaran tender menjadi solusi penting bagi karyawan perusahaan teknologi di tengah lesunya pasar IPO dan melonjaknya valuasi perusahaan. Perusahaan privat mengandalkan langkah ini untuk menjaga kepuasan karyawan dan mengurangi tekanan untuk go public. Dengan tidak adanya rencana IPO dalam waktu dekat dan valuasi yang sangat tinggi, penjualan saham sekunder menjadi satu-satunya cara bagi pemegang saham untuk mencairkan sebagian kekayaan mereka dalam waktu dekat.

Perusahaan lain seperti Databricks juga mengikuti langkah serupa untuk menghindari tekanan pasar publik. Sebelumnya, OpenAI mengambil pendekatan yang lebih ketat terhadap penawaran tender, dengan aturan yang memungkinkan perusahaan menentukan siapa yang dapat berpartisipasi dalam penjualan saham, menurut laporan CNBC pada Juni lalu. 

Namun, kebijakan ini berubah pada bulan yang sama, sehingga memungkinkan karyawan dan mantan karyawan untuk berpartisipasi secara setara dalam penawaran tender tahunan.

OpenAI diperkirakan akan mengizinkan lebih banyak penjualan sekunder di masa mendatang, seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk mengakses pasar privat lagi berdasarkan permintaan investor dan model bisnisnya yang padat modal, kata sumber terkait penawaran tender baru ini.

Persaingan di Pasar AI

OpenAI menghadapi persaingan yang semakin meningkat dari startup seperti Anthropic dan raksasa teknologi seperti Google. Pasar AI generatif diperkirakan akan menghasilkan pendapatan lebih dari USD 1 triliun dalam satu dekade, sementara pengeluaran bisnis untuk AI generatif melonjak 500% tahun ini, menurut data terbaru dari Menlo Ventures.

Pada Oktober, OpenAI meluncurkan fitur pencarian dalam ChatGPT, chatbot viralnya, yang memperkuat posisi startup AI ini untuk bersaing lebih baik dengan mesin pencari seperti Google, Bing dari Microsoft, dan Perplexity.

Link artikel:

https://www.cnbc.com/2024/11/26/openai-gets-1point5-billion-investment-from-softbank-in-tender-offer.html

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya