Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam merosot pada perdagangan Kamis, (19/12/2024). Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback.
Pada Kamis pekan ini ini, harga emas Antam susut Rp 15.000 menjadi Rp 1.505.000 per gram. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.
Advertisement
Baca Juga
Demikian juga harga emas Antam buyback anjlok signifikan. Harga emas buyback emas Antam terpangkas Rp 18.000 menjadi Rp 1.354.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.354.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.33 WIB kepingan emas Antam masih ada yang tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 802.500
- Harga emas 1 gram: Rp 1.505.000
- Harga emas 2 gram: Rp 2.954.000
- Harga emas 3 gram: Rp 4.411.000
- Harga emas 5 gram: Rp 7.329.000
- Harga emas 10 gram: Rp 14.580.000
- Harga emas 25 gram: Rp 36.287.500
- Harga emas 50 gram: Rp 72.455.000
- Harga emas 100 gram: Rp 144.790.000
- Harga emas 250 gram: Rp 361.587.500
- Harga emas 500 gram: Rp 722.875.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.445.600.000.
Harga Emas Terjungkal ke Level Terendah Sebulan
Sebelumnya, harga emas turun lebih dari 2% ke level terendah dalam satu bulan pada Rabu setelah Federal Reserve Amerika Serikat menurunkan suku bunga seperti yang diperkirakan. Namun, pernyataan bahwa penurunan suku bunga berikutnya akan melambat mendorong penguatan dolar AS dan hasil obligasi, yang memberikan tekanan pada harga emas.
Dikutipp dari CNBC, Kamis (19/12/2024), harga emas spot turun 2,1% menjadi USD 2.589,91 per ons, level terendah sejak 18 November. Sementara itu, harga emas berjangka AS (U.S. gold futures) ditutup melemah 0,3% di USD 2.653,30.
"Pasar sedang menghadapi ketidakpastian besar menuju penutupan tahun. Pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, yang mengindikasikan perlambatan penurunan suku bunga bergantung pada kemajuan inflasi, telah memicu kekhawatiran," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
"Emas merosot di bawah USD 2.600, yang akan menjadi tantangan bagi para investor bullish," tambah Wong.
Proyeksi Kebijakan The Fed pada 2025
Bank sentral AS merilis proyeksi terbaru yang menunjukkan adanya dua kali penurunan suku bunga sebesar 0,25% pada tahun depan.
Namun, proyeksi ini sejalan dengan pendekatan "wait-and-see" mengingat meningkatnya tekanan inflasi, terutama saat Presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari.
Powell menekankan bahwa pembuat kebijakan Fed ingin melihat kemajuan lebih lanjut dalam menekan inflasi sebelum mempertimbangkan langkah penurunan suku bunga di masa mendatang.
Advertisement
Dampak pada Pasar Keuangan
Kontrak berjangka pada suku bunga dana federal telah memperkirakan bahwa Fed tidak akan mengubah suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan 28-29 Januari mendatang.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks dolar AS melonjak lebih dari 1% ke level tertinggi dalam dua tahun, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, hasil obligasi acuan AS 10 tahun mencapai level tertinggi baru dalam empat minggu.
Para pelaku pasar kini mengalihkan perhatian pada data penting terkait pertumbuhan ekonomi (GDP) dan inflasi AS yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini. Data tersebut akan memengaruhi ekspektasi kebijakan moneter berikutnya.
Tren Jangka Panjang Emas
“Saya melihat konsolidasi ini sebagai pola lanjutan dalam tren kenaikan jangka panjang emas. Saya percaya tren tersebut akan kembali menguat pada kuartal pertama tahun 2025,” kata Peter Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.