Pertamina Grup Sediakan Sarana Air Bersih di Wilayah Rawan Kekeringan

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sediakan akses air kepada masyarakat Maumere dengan meresmikan sarana air bersih di Desa Tanaduen, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini merupakan salah satu wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Des 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 19:15 WIB
Salurkan Bantuan Air Bersih Melalui Mata Air Indosiar
Ilustrasi. PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sediakan akses air kepada masyarakat Maumere dengan meresmikan sarana air bersih di Desa Tanaduen, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini merupakan salah satu wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau. (Ilustrasi: i.huffpost.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sediakan akses air kepada masyarakat Maumere dengan meresmikan sarana air bersih di Desa Tanaduen, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini merupakan salah satu wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau.

Diresmikan oleh Manager Communication & Compliance PTK, Syafaat Yudha Perwira, penyediaan air bersih ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial & lingkungan (TJSL) dan komitmen PTK dalam mendukung program keberlanjutan lingkungan dan sosial, serta memperkuat implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional perusahaan, khususnya pada pemberdayaan masyarakat serta pelestarian lingkungan.

“Kami sangat memahami betapa pentingnya akses air bersih bagi masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan akses air bersih, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Tanaduen. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan,” ungkap Syafaat Yudha Perwira.

Penyediaan sarana air bersih yang dilakukan PTK meliputi pembangunan infrastruktur air bersih yang mencakup pengeboran sumur dengan kedalaman 35 meter, instalasi pompa, dan pengadaan sistem distribusi yang menjangkau rumah-rumah warga. Sarana air bersih terintegrasi ini terdiri dari pompa, filterisasi, kelistrikan, serta tempat penyimpanan air bersih berkapasitas 4.600 liter.

Sarana air bersih yang telah dibangun ini diserahkan langsung kepada Kepala Desa Tanaduen sebagai hak milik desa yang dapat dikelola pemanfaatannya sehingga dapat dinikmati masyarakat desa. Sarana air bersih ini juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dengan mengurangi biaya pengadaan air serta meningkatkan efisiensi waktu masyarakat untuk kegiatan produktif.

Adapun penyediaan sarana air bersih diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memastikan akses air yang aman. Selain itu, adanya air bersih juga mampu mencegah penyebaran penyakit akibat air terkontaminasi dan mendukung kebutuhan pangan serta sanitasi keluarga.

 

Bantuan Air Bersih

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK)
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sediakan akses air kepada masyarakat Maumere dengan meresmikan sarana air bersih di Desa Tanaduen, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini merupakan salah satu wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau. (Dok. PTK)

Pemerintah yang diwakili oleh Bagian Perencanaan Bidang Cipta Karya (PUPR) Kabupaten Sikka, Damianus Yanselinus A. Md, mengapresiasi bantuan air bersih yang diinisiasi oleh PTK.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif PTK yang tentunya akan memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat di Desa Tanaduen. Bantuan ini menjadi solusi jangka panjang untuk masalah air bersih di wilayah kami. Semoga masyarakat dapat menjaga fasilitas yang telah dibangun, agar dapat dimaksimalkan terutama saat musim kemarau yang akan datang,” ungkap Damianus Yanselinus A. Md.

PTK berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan berkomitmen untuk mendukung program-program yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Cerita Perjalanan Pertamina International Shipping, Kini Menginjak Usia 67 Tahun

Dua Kapal Tanker Baru Milik PIS, Dianggap Mampu Membawa Indonesia Berdaya Saing Internasional
Kehadiran dua kapal tanker raksasa berjenis Very Large Gas Carrier (VLGC) milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dianggap menjadi ajang perusahaan shipping nasional sanggup berkompetisi di kancah internasional.

Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS), terus memperkuat peran mendukung ketahanan energi nasional melalui sepak terjangnya di sepanjang tahun 2024. Peran PIS dalam mendukung ketahanan energi nasional ini sejalan dengan komitmen PT Pertamina (Persero) di usia barunya yang ke-67 dalam melakukan akselerasi pencapaian aspirasi Pertamina Group. 

Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML), PIS konsisten memastikan kelancaran transportasi dan distribusi energi dari Sabang hingga Merauke. Hal ini tercermin dari jumlah angkutan energi sepanjang tahun yang telah mengangkut lebih dari 161 miliar liter BBM dan LPG dengan lebih dari 20.000 perjalanan laut.

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, “Sebagai bagian dari Pertamina Group, kami hadir sebagai urat nadi virtual energi Indonesia menjaga pasokan energi supaya bisa tersalurkan ke berbagai penjuru nusantara, supaya roda ekonomi bisa bergerak dengan lancar. Fokus ini juga selaras dengan akselerasi pencapaian visi Asta Cita, utamanya terkait swasembada energi. Saat ini, kami mengelola lebih dari 700 kapal yang beroperasi 24 jam setiap hari, memastikan kelancaran distribusi energi."

Dari 700 armada kapal tersebut, 300 di antaranya adalah tanker pengangkut energi dan petrokimia, di mana 102 unit merupakan kapal milik. 

Sementara, 400 unit merupakan kapal pendukung dari PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang memiliki peran strategis dalam pelayanan jasa marine di ratusan terminal Pertamina, memastikan keamanan dan keselamatan pelayaran kapal pengangkut energi.

Tak hanya itu, PIS memperkuat rantai distribusi energi nasional melalui 6 terminal energi yang tersebar di penjuru negeri di bawah PT Pertamina Energy Terminal (PET), yang menampung 922.000 kiloliter BBM dan 284.500 metrik ton LPG. 

Salah satu terminal tersebut adalah LPG Terminal Tanjung Sekong di Banten yang menopang sekitar 40% kebutuhan LPG nasional. Terminal ini juga dilengkapi teknologi canggih seperti Terminal Automation System dan Digital Integrated Operation System (DIOS) untuk meningkatkan efisiensi operasi.

 

 

Perkuat Keandalan

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK)
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), turut ambil peran dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan membantu kegiatan towing atau menarik kapal FSO Pertamina Abherka dari perairan Batam menuju lapangan Poleng, di lepas pantai Jawa Timur.

PIS juga memperkuat keandalan dalam mengantarkan energi dengan menambah sejumlah 11 armada tanker. Di mana, sebagian besar tanker berupa Very Large Gas Carrier (VLGC), yang merupakan kapal gas raksasa ramah lingkungan dan menjadi simbol dukungan PIS dalam akselerasi transisi energi demi menuju Net Zero 2060.

Keandalan dan capaian di dalam negeri, mendorong PIS untuk terus mengembangkan layar dan mengharumkan nama Pertamina di kancah mancanegara. 

Berkat strategi yang diusung, PIS kian mantap mengembangkan pasar terbukti dengan porsi pasar non-captive yang mencapai 19,2%. Mengharumkan nama baik Indonesia, kapal-kapal PIS kini telah melayani 65 rute global.

Dengan tiga kantor perwakilan strategis di Singapura, Dubai, dan London. PIS juga menangkap peluang-peluang baru yang menjanjikan, terutama di kawasan Afrika, Eropa, dan negara-negara Baltik.

Performa cemerlang juga diwujudkan oleh PIS dengan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 1,72 miliar pada semester I-2024, naik 6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih mencapai USD 280,9 juta, melonjak 103% dibandingkan 2023. Keberhasilan ini mencerminkan transformasi bisnis yang konsisten dan fokus perusahaan dalam mendukung visi Indonesia sebagai negara berketahanan energi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya