PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,4 triliun untuk menunjang kinerja perusahaan di tahun ini hingga 2014.
Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan mengatakan, sumber belanja modal diambil dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang diharapkan dari hasil IPO bisa mencapai Rp 1,5 triliun.
"Kami anggarkan capex hingga Rp 2,4 triliun, dana tersebut diperoleh dari hasil dana IPO yang diharapkan mencapai Rp 1,5 triliun, dan sisanya akan kami cari melalui pinjaman," ujar Iwan ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, senin (20/5/2013).
Menurut Iwan, dana capex yang diperoleh dari hasil IPO yaitu sebesar 87% akan digunakan perusahaan untuk melakukan ekspansi divisi pemintalan (spinning), sementara sisanya sebesar 13% akan digunakan untuk pengembangan garmen.
Sampai saat ini divisi pemintalan memiliki kapasitas produksi 353 ribu bales of yarn dalam setahun. Untuk garmen mempunyai kapasitas produksi hingga mencapai 8,2 juta potong.
"Jadi ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi spinning mencapai 700 bales per tahun, sedangkan garmen kapasitas produksi hingga mencapai 16 juta per tahun yang siap pakai," paparnya.
Ia menambahkan, semua proyek ekspansi bisnis bakal selesai hingga tahun 2015. (Dis/Nur)
Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan mengatakan, sumber belanja modal diambil dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang diharapkan dari hasil IPO bisa mencapai Rp 1,5 triliun.
"Kami anggarkan capex hingga Rp 2,4 triliun, dana tersebut diperoleh dari hasil dana IPO yang diharapkan mencapai Rp 1,5 triliun, dan sisanya akan kami cari melalui pinjaman," ujar Iwan ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, senin (20/5/2013).
Menurut Iwan, dana capex yang diperoleh dari hasil IPO yaitu sebesar 87% akan digunakan perusahaan untuk melakukan ekspansi divisi pemintalan (spinning), sementara sisanya sebesar 13% akan digunakan untuk pengembangan garmen.
Sampai saat ini divisi pemintalan memiliki kapasitas produksi 353 ribu bales of yarn dalam setahun. Untuk garmen mempunyai kapasitas produksi hingga mencapai 8,2 juta potong.
"Jadi ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi spinning mencapai 700 bales per tahun, sedangkan garmen kapasitas produksi hingga mencapai 16 juta per tahun yang siap pakai," paparnya.
Ia menambahkan, semua proyek ekspansi bisnis bakal selesai hingga tahun 2015. (Dis/Nur)