Pemerintah Kebut Pembentukan 70 Ribu Koperasi Merah Putih

Selain memperkuat ekonomi desa, Koperasi Merah Putih juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 04 Mar 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 10:30 WIB
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi akan mengebut pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) hingga Juli 2025 mendatang. Ini jadi perintah Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi daerah.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, pembentukan Kopdes Merah Putih dilakukan secara bertahap. Kemudian, dengan melibatkan generasi muda.

"Dalam pelaksanaannya tidak lupa kami akan melibatkan para generasi muda untuk berkoperasi, pembentukan Kop Des ini akan kami lakukan secara bertahap dimulai dari masa pembentukan mulai hari ini sampai Juli 2025," kata Budi Arie dalam keterangannya, dikutip Selasa (4/3/2025).

Menkop mengatakan bahwa dalam implementasinya, Koperasi Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Nantinya akan ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi distribusi pupuk bersubsidi serta sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

“Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ungkap Budi Arie.

Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

KopDes Merah Putih diharapkan dapat melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet unit usaha simpan pinjam koperasi (embrio Kop Bank), outlet klinik desa, outlet cold storage, serta distribusi logistik.

“Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat konsumen,” tegasnya.

 

Memperpendek Rantai Pasok

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Menkop Budi Arie meyakini keberadaan koperasi desa akan mampu memperpendek suplai chain dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa sehingga dapat menekan biaya dengan lebih rendah hingga ke tingkat konsumen akhir.

Selain itu keberadaan koperasi desa akan menjadi agregator bagi upaya mendorong peningkatan harga produk pertanian dari desa sekaligus menjadi stabilisator bagi inflasi.

"Kami berterima kasih atas arahan Bapak Presiden terkait Koperasi Desa Merah Putih ini, diharapkan koperasi menjadi konsolidator penggerak motor ekonomi dan pusat pertumbuhan perekonomian di desa. Koperasi adalah instrumen pemerataan pembangunan nasional" tandasnya.

 

Rencana Prabowo

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bakal membentuk Koperasi Desa Merah Putih. Keputusan itu dibuat usai menggelar rapat terbatas bersama sejumlah pihak, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Koperasi, Menteri Desa, Menteri Pertanian, Menteri BUMN, Badan Gizi Nasional (BGN), Himbara, hingga Kapolri dan Menteri Pertanahan (Menhan), Senin (3/3/2025).

"Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih. Jadi disingkat Kopdes Merah Putih. Nah, itu akan dibangun di 70 ribu desa," ujar Menko Pangan Zulkifli Hasan.

Menko Zulhas mengatakan, Kopdes Dana Desa nantinya bakal jadi pusat kegiatan ekonomi, dengan menampung hasil pertanian di pedesaan. Sebagai koordinator, pemerintah nantinya akan membentuk satu badan pengaturan dengan menggunakan alokasi dana desa.

"Anggarannya dari mana? Nanti anggarannya itu dari dana desa yang sekarang ada. Sudah dibentuk nanti badannya, badan koperasi," imbuh dia.

 

Anggaran

Menurut estimasi, satu desa nantinya bakal mendapat alokasi sekitar Rp 3-5 miliar. Zulhas tidak merinci detil kebutuhan anggaran tersebut untuk berapa lama.

Namun, ia menyebut dana desa bisa menyumbang anggaran sekitar Rp 1 miliar per tahunnya. Dalam hal ini, Himbara diklaim bakal turut berperan untuk menggulirkan dana.

"Kan kita ada dana desa Rp 1 miliar per tahun. Kalau 5 tahun kan 1 miliar, berarti 5 tahun Rp 5 miliar," kata Zulhas.

"Oleh karena itu tadi ada Himbara yang bisa nanti menanggulangi dulu, diangsur secara 3 tahun atau sampai 5 tahun. Jadi intinya dibentuk koperasi desa merah putih di 70 ribu sampai 80 ribu desa," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya