Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan agar penyuluh pertanian masuk ke dalam Koperasi Desa Merah Putih.
Dia menilai, penyuluh pertanian bisa membantu tugas Kopdes Merah Putih untuk mendistribusikan hasil pertanian dari sisi hulu.Â
Advertisement
Baca Juga
"Maksud saya begini Kopdes Merah Putih itu adalah koperasi milik desa. Kami mengusulkan kepada Menteri Desa, Koperasi Desa nanti kan ada pengurusnya. Kalau pengurusnya yang pintar, yang sarjana, salah satu instrumennya adalah penyuluh pertanian," ujarnya usai melaksanakan koordinasi nasional bersama 5.000 penyuluh pertanian di Kantor Kementan, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Advertisement
Menurut dia, Koperasi Desa Merah Putih tidak perlu memusingkan gaji bagi para penyuluh pertanian. Sebab, pembayarannya sudah ditanggung oleh negara dengan status sebagai aparatur sipil negara (ASN), baik itu PNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Jadi paling tidak di awal-awal koperasi enggak perlu gaji, sudah ada gaji mereka bagian dari penyuluhan pertanian. Apakah memastikan pupuknya sampai ke petani dan sebagainya. Jadi inline dengan tugas mereka di lapangan," ungkapnya.Â
Adapun Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan koordinasi nasional bersama para penyuluh pertanian di seluruh daerah. Acara ini diikuti oleh 5.000 penyuluh pertanian yang hadir secara langsung, dan juga para hadirin yang mengikuti secara online.Â
"Dengan tujuan, penyuluh pertanian ini ujung tombaknya. Semua program boleh bagus, rencana boleh bagus, rincian boleh bagus, tapi pelaksanaannya yang melaksanakan adalah orang-orang/pasukan kita yang ada di lapangan. Yang kita andalkan adalah penyuluh pertanian," imbuhnya.Â
Profesi penyuluh pertanian bertugas mendampingi petani, baik dalam proses tanam, panen, penyerapan gabah, hingga penyerapan gabah.Â
"Tujuannya adalah supaya ini sudah jalan bagus, tinggal kita pompa terus supaya sepanjang tahun produktivitas kita cukup bagus, baik itu beras, jagung, dan produktivitas lainnya. Karena penyuluh pertanian sifatnya pendampingan terhadap para petani," tutur Sudaryono.
Â
Â
Â
Mentan Bagi-Bagi 10 Ribu Motor ke Penyuluh Pertanian, tapi Ada Syaratnya
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengalokasikan 10.000 unit sepeda motor bagi penyuluh pertanian berprestasi guna meningkatkan efektivitas pendampingan petani di lapangan. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat peran penyuluh dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Saat menghadiri Sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian di Palembang pada Selasa, Mentan Amran menegaskan bahwa penyuluh memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan hasil produksi pertanian. Oleh karena itu, pemerintah memberikan dukungan penuh agar mereka dapat bekerja lebih optimal.
"Kami ingin penyuluh bersaing secara sehat dan menunjukkan hasil nyata dalam meningkatkan produksi pangan. Sebagai bentuk apresiasi, dari total 37.000 penyuluh yang ada, kami telah menyiapkan 5.000 hingga 10.000 unit motor bagi mereka yang berprestasi," ungkap Mentan dikutip dari ANTARA, Selasa (4/3/2025).
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Ketahanan Pangan
Mentan Amran juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program ketahanan pangan.
Sinergi ini mencakup koordinasi dengan dinas pertanian, kelompok tani, serta pelaku usaha sektor pertanian untuk memastikan kebijakan yang diterapkan berjalan efektif dan memberikan dampak positif.
Melalui langkah strategis ini, pemerintah optimistis dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan serta membuka peluang ekspor beras ke pasar internasional.
"Penyuluh adalah ujung tombak keberhasilan sektor pertanian, dan kami akan terus mengawal pengembangannya agar program ini berjalan sesuai harapan," tambahnya.
Â
Advertisement
Target Sumsel Masuk Tiga Besar Penghasil Beras Nasional
Dalam upaya meningkatkan produksi pangan, pemerintah menargetkan Sumatera Selatan (Sumsel) masuk dalam tiga besar daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.
Untuk mewujudkan hal ini, disiapkan tambahan satu juta hektare lahan pertanian baru, dengan tahap awal pengembangan seluas 150.000 hektare pada 2025.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat modernisasi pertanian dengan mendistribusikan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam jumlah besar.
Pemanfaatan teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan sehingga ketersediaan beras nasional semakin terjamin.
Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat sektor pertanian demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.
