Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal menggelontorkan 5 insentif kebijakan di bulan suci Ramadan 2025. Insentif ini terkumpul dalam Stimulus Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Paket kebijakan itu terdiri dari beberapa insentif. Mulai dari pemotongan tarif pesawat dan tol untuk mudik Lebaran 2025, diskon belanja, hingga program operasi pasar.
Baca Juga
Mengutip catatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (5/3/2025), stimulus pertama terkait diskon harga tiket pesawat. Pemerintah memberikan diskon harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi, melalui insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 6 persen. Pemotongan PPN ini juga dibarengi kebijakan lainnya.
Advertisement
"Kita berhasil secara umum menurunkan biaya atau ongkos kebandarudaraan. Lalu mengurangi harga avtur di 37 bandara. Fuel charge, juga bisa dikurangi. Sehingga itu sendiri agregatnya bisa seperti penurunan harga tiket di masa Nataru," ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu.
Beragam paket kebijakan tersebut membuat harga tiket pesawat diestimasi bakal terjadi penurunan mencapai 13,2-14 persen, yang berlaku pada periode 25 Maret-7 April 2025.
"Ini yang akhirnya secara agregat, mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama dua minggu di angka 13-14 persen," kata AHY.
Diskon Tarif Tol
Selain potongan harga tiket pesawat, pemerintah juga bakal memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk perjalanan jarak jauh di musim mudik Lebaran tahun ini.
Diskon ini berlaku untuk ruas tol utama yang menjadi jalur mudik. Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan melakukan koordinasi intensif untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, termasuk penyediaan rest area yang memadai dan layanan informasi real-time bagi para pemudik.
"Dari Kementerian PU sudah berkoordinasi untuk pengguna jalan darat, ada diskon 20 persen untuk tol di sejumlah atau di berbagai ruas jalan tol yang ada di Indonesia. Ini juga sebuah upaya untuk bisa mengurangi biaya perjalanan darat masyarakat kita," kata AHY.
Program Diskon Belanja
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program diskon belanja seperti Program Friday Mubarak. Yang berlangsung pada 28 Februari-28 Maret 2025 di berbagai ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
"Program tersebut mencakup bazar UMKM untuk komoditas minyak goreng, gula pasir, dan sembako lainnya, serta berbagai promo harian dan spesial setiap Jumat. Dengan target transaksi mencapai Rp 75-77 triliun," ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto.
Haryo menyampaikan, terdapat juga program BINA Lebaran yang dijadwalkan pada 14-30 Maret 2025. Program ini akan digelar serentak di pusat perbelanjaan, mall, serta gerai anggota Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI). Dengan target transaksi hingga Rp 30 triliun.
"Selain itu, terdapat program lainnya seperti Bazaar Ramadhan dan Pasar Malam, Belanja Online Produk Lokal, dimana semua program tersebut diharapkan bisa mendorong konsumsi masyarakat dan meningkatkan penjualan UMKM secara signifikan," imbuh Haryo.
Program Pariwisata
Berikutnya, pemerintah pun berencana mengintegrasikan program pariwisata dengan momen mudik Lebaran. Melalui promosi destinasi wisata lokal, penyediaan paket wisata terjangkau, dan peningkatan fasilitas pariwisata di jalur-jalur mudik utama.
"Tujuan program tersebut juga untuk memastikan kenyamanan wisatawan lokal saat berwisata di destinasi tujuan mudik masing-masing, serta mendorong peningkatan kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," sebut Haryo.
Advertisement
Operasi Pasar Murah
Insentif terakhir yang juga bakal diberikan, yakni operasi pasar murah secara masif. Ini bakal dilakukan oleh pemerintah bersama BUMN, demi menjaga stabilitas harga pangan pokok saat Ramadan dan Lebaran 2025.
Langkah tersebut melibatkan Perum Bulog, Perkebunan Nusantara, dan ID FOOD dalam penyediaan minyak goreng, gula konsumsi, daging kerbau beku, serta beras dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Operasi pasar ini dilaksanakan di seluruh Indonesia melalui kantor PT Pos Indonesia, mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025.
"Melalui langkah tersebut, pemerintah berharap dapat menjaga ketersediaan pangan, menekan inflasi, dan melindungi daya beli masyarakat selama periode puncak konsumsi," pungkas Haryo.
