Lazada Indonesia Mampu Dorong UMKM Naik Kelas, Ini Caranya

Lazada tidak hanya menyediakan dukungan dan penawaran berbasis teknologi. Tetapi juga berbagai data dan wawasan yang berguna untuk para UMKM di Lazada.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 05 Mar 2025, 21:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 21:30 WIB
Komitmen Lazada Terhadap Pengembangan UMKM
Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo dalam diskusi media bertajuk 'Komitmen Lazada Terhadap Pengembangan UMKM dan Brand Lokal', di Jakarta, Rabu (5/3/2025). (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu platform e-commerce, Lazada Indonesia menaruh perhatian penuh pada UMKM dan merek lokal. Bahkan, ada sederet upaya agar UMKM di Indonesia bisa naik kelas.

Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo menegaskan, merek lokal dan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Pasar Indonesia turut menyimpan peluang untuk dimanfaatkan.

“Brand dan UMKM lokal telah terbukti sebagai pilar penting perekonomian. Pasar Indonesia sangat besar, bahkan terbesar di Asia Tenggara, maka mendukung UMKM untuk menguasai pasar dalam negeri merupakan langkah strategis,” ujar Amelia Tediarjo dalam diskusi media bertajuk 'Komitmen Lazada Terhadap Pengembangan UMKM dan Brand Lokal', di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Dia menjelaskan, ada upaya untuk UMKM bisa naik kelas. Misalnya dengan penerapan berbagai teknologi dalam ekosistem Lazada Indonesia.

“Kami memiliki berbagai fitur berbasis kecerdasan buatan, seperti AI Lazzie yang memberikan rekomendasi produk terbaik, gamifikasi dengan berbagai hadiah, serta fitur virtual try-on yang memungkinkan calon pembeli ‘mencoba’ produk secara virtual,” papar Amelia.

"Selain menciptakan pengalaman belanja yang terpersonalisasi untuk konsumen, fitur ini juga bisa meningkatkan keterlibatan penjual dengan pembeli yang diharapkan bisa mendorong penjualan," imbuhnya.

Amelia menambahkan Lazada tidak hanya menyediakan dukungan dan penawaran berbasis teknologi. Tetapi juga berbagai data dan wawasan yang berguna untuk para penjual di Lazada.

Seller Center Lazada tidak hanya menyediakan data kinerja toko secara real-time, namun juga menyediakan data dan wawasan terkait dengan tren penjualan di pasar, yang dapat dijadikan referensi untuk penyusunan strategi bisnis,” jelas Amelia.

 

Promosi 1

Kanal Khusus di Lazada

Komitmen Lazada Terhadap Pengembangan UMKM
Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo dalam diskusi media bertajuk 'Komitmen Lazada Terhadap Pengembangan UMKM dan Brand Lokal', di Jakarta, Rabu (5/3/2025). (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Lebih lanjut, ada sejumlah kanal khusus yang disediakan Lazada untuk mendekatkan pelaku UMKM dan merek lokal menjangkau pelanggannya. Mulai dari LazMall, LazMart, hingga LazBeauty.

“Kanal khusus ini mempermudah penjual dan pembeli untuk terhubung lebih cepat, sekaligus mempercepat transaksi. Calon pembeli yang masuk ke kanal tersebut sudah pasti mencari produk di kategori yang sesuai,” tambah Amelia. Lazada juga berfokus pada strategi hiperlokal, yang berupaya mendekatkan rantai pasokan dengan pelanggan.

"Melalui implementasi strategi hiperlokal, kami memberdayakan brand dan UMKM lokal untuk memastikan produk yang banyak dicari pelanggan tidak hanya terjamin ketersediaan dan kualitasnya, namun juga dekat dengan pelanggan," paparnya.

Studi Lazada dan Kantar Ungkap AI Tingkatkan Pengalaman Belanja Online

Dukung Kemandirian Finansial, Lazada Tawarkan Komisi Affiliate Kompetitif
Credit: LazMall... Selengkapnya

Sebelumnya, Lazada bersama Kantar baru saja mengumumkan peluncuran laporan bertajuk Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan survei pada 6.000 pelanggan e-commerce di enam negara lokasi Lazada beroperasi.

Dalam penelitian ini, Lazada dan Kantar menilik penggunaan dan adopsi AI pada platform e-commerce. Analisisnya didasarkan pada kesadaran, kepercayaan dan preferensi, kebiasaan belanja, serta kesulitan konsumen.

Hasilnya, laporan ini menungkap kalau 63 persen responden di Asia Tenggara percaya AI telah diadopsi secara luas dalam belanja online.

Sementara untuk di Indonesia sendiri, ada sekitar 54 persen responden yang memanfaatkan AI untuk mendapatkan rekomendasi belanja yang lebih personal.  

"Jadi, banyak dari konsumen yang merasakan AI memberikan pengalaman yang jauh lebih menyenangkan dan memudahkan," ujar Associate Director Kantar Ummu Hani dalam konferensi pers yang digelar, Kamis (7/11/2024).

Chatbot

Disebutkan, banyak dari responden mengidentifikasi AI sebagai chatbot AI (63 persen), terjemahan (53 persen), dan visual product search (52 persen). Ini memang merupakan fitur AI utama yang digunakan di e-commerce.

Kondisi yang sama juga berlaku di Indonesia. Bahkan, laporan ini menemukan kalau ada 64 persen responden Indonesia menggunakan chatbot, lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. 

"Awareness tentang fitur-fitur itu sudah lumayan tinggi, terutama chatbot. Mungkin, karena ini salah satu AI yang sudah umum dan banyak digunakan," tuturnya. 

Laporan ini juga mengungkap tingkat kepercayaan sangat tinggi pada platform berbasis kecerdasan buatan.

Mayoritas responden mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk (92 persen) dan ringkasan produk (90 persen) yang dipersonalisasi.

Tingkat adopsi AI

Hasil riset turut menunjukkan tingkat adopsi AI yang mencapai 77 persen di Indonesia merepresentasikan tingginya kepercayaan dan penerimaan konsumen terhadap teknologi ini.

Sebanyak 53 persen responden Indonesia menilai penggunaan AI di dalam e-commerce mempermudah proses belanja.

Adapun fitur yang paling digemari adalah chatbot AI, pencarian produk dengan gambar, rekomendasi produk, dan analisis ulasan produk.

 

Rela Bayar Lebih untuk Akses AI

Laporan ini juga menemukan kalau sebagian besar pembeli (83 persen) rela membayar lebih banyak untuk merasakan peran AI ketika belanja online.

Sementara di Indonesia, responden yang rela membayar lebih untuk menggunakan AI di dalam platform e-commerce mencapai 85 persen. 

Hal ini dikaitkan dengan manfaat penggunaan AI yang dirasakan pelanggan. Sebab, AI disebut memudahkan pencarian produk, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan belanja online.

Tidak hanya itu, 80 persen responden juga mengaku mereka menggunakan fitur AI di aplikasi e-commerce setidaknya seminggu sekali. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya