Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus, pemimpin spiritual bagi jutaan umat Katolik meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2024. Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik dan dunia internasional. Upacara pemakaman kenegaraan yang akan diselenggarakan menjadi momen penting yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia.
Kehadiran para pemimpin dunia ini bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga mencerminkan pengaruh besar Paus Fransiskus dalam kancah global. Mereka datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi perdamaian dunia dan isu-isu kemanusiaan.
Advertisement
Baca Juga
Adapun ratusan ribu orang diperkirakan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025 di lapangan Santo Petrus. Sejumlah pemimpin dunia, pejabat Katolik dan pelayat dari seluruh dunia akan hadir.
Advertisement
Para pejabat memperkirakan sedikitnya 250.000 anggota masyarakat akan menghadiri pemakaman tersebut dan ada sekitar 170 kepala negara atau pemerintahan dalam daftar tamu.
Mengutip BBC, Sabtu (26/4/2025), kepala negara dan bangsawan telah mengonfirmasi kehadiran pemakaman Paus Fransiskus. Tokoh tersebut antara lain Pangeran William, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol serta Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Tokoh politik akan hadir dalam upacara tersebut, pertemuan paling penting pemimpin dunia sejak pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Paus Fransiskus yang vokal tentang isu-isu global terkadang membuatnya berselisih dengan pemimpin, beberapa di antaranya akan hadir di pemakaman Paus Fransiskus.
Para pejabat tinggi akan duduk di sisi kanan alun-alun menghadap Basilika dengan Kepala Negara Argentina dan Italia duduk di kursi paling depan. Kemudian akan diikuti oleh penguasa yang sedang berkuasa diikuti oleh kepala negara yang akan duduk berdasarkan urutan abjad menurut negaranya dalam Bahasa Prancis.
Tokoh Dunia yang Bakal Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer dan Pangeran Wales akan hadir. Stamer menggambarkan kepemimpinan Paus Fransiskus berani dan seorang paus untuk orang miskin, yang tertindas, dan yang terlupakan.
Pangeran William akan menghadiri pemakaman atas nama ayahnya, Raja Charles III, sesuai dengan tradisi terkini. Raja, saat ia menjadi Pangeran Wales, menghadiri pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2005 atas nama Ratu Elizabeth II.
Raja Charles dan Ratu Camilla termasuk di antara tokoh-tokoh penting terakhir yang bertemu dengan Paus di kediamannya Casa Santa Marta selama kunjungan kerajaan ke Italia awal bulan ini.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva
Lula, yang memiliki hubungan pribadi dengan Paus, dan ibu negara Janja Lula da Silva, akan menghadiri pemakaman tersebut. Brasil adalah rumah bagi populasi Katolik terbesar di dunia, dengan lebih dari 100 juta umat Katolik. Menyusul berita kematian Paus Fransiskus pada hari Senin, Lula mengumumkan tujuh hari berkabung.
"Hari ini, umat manusia kehilangan suara rasa hormat dan sambutan bagi orang lain," kata Lula.
Memperhatikan pertemuan yang telah diadakannya dengan Paus selama bertahun-tahun, Lula berkata: "Kami dapat berbagi cita-cita perdamaian, kesetaraan, dan keadilan - cita-cita yang selalu dibutuhkan dunia, dan akan selalu dibutuhkan."
Advertisement
Presiden AS Donald Trump
Donald Trump mengumumkan di platform Truth Social miliknya bahwa ia dan ibu negara Melania akan menghadiri pemakaman Paus, yang menandai perjalanan luar negeri pertama dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden AS.
Setelah berita wafatnya Paus Fransiskus tersebar, Trump memerintahkan agar semua bendera federal dan negara bagian dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mendiang Paus. Ia menyebut Paus Fransiskus sebagai "orang yang sangat baik" yang "mencintai dunia" dan "ia terutama mencintai orang-orang yang sedang mengalami masa sulit".
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr
Marcos Jr, yang akan hadir pada Sabtu, menggambarkan Fransiskus sebagai "Paus terbaik sepanjang hidup saya".
"Seorang pria dengan iman dan kerendahan hati yang mendalam, Paus Fransiskus memimpin tidak hanya dengan kebijaksanaan tetapi juga dengan hati yang terbuka bagi semua orang, terutama yang miskin dan yang terlupakan," ujar dia.
Filipina adalah salah satu negara dengan penganut Katolik terbanyak di dunia, dengan hampir 80% penduduk Filipina mengidentifikasi diri sebagai penganut Katolik Roma.Kunjungan terakhir Paus Fransiskus ke negara itu pada 2015 menarik perhatian enam juta orang dalam sebuah Misa di luar ruangan di ibu kota Manila, sebuah rekor untuk acara kepausan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina mengatakan akan pergi ke Kota Vatikan bersama ibu negara Olena Zelenska untuk menghadiri pemakaman. Namun, pada Jumat, ia mengatakan mungkin tidak dapat hadir karena sejumlah pertemuan militer, menyusul serangan di Kyiv pada hari Kamis.
Ia mengatakan ibu negara dan menteri luar negeri masih akan hadir. Dalam penghormatan sebelumnya kepada Paus Fransiskus, Zelensky mengatakan: "Ia tahu bagaimana memberi harapan, meringankan penderitaan melalui doa, dan memupuk persatuan."
"Ia berdoa untuk perdamaian di Ukraina dan untuk warga Ukraina."
Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Fransiskus berulang kali menyerukan perdamaian dan mengakhiri perang. Kedua pemimpin bertemu beberapa kali di Vatikan, terakhir pada Oktober lalu.
Setelah pertemuan itu, Paus Fransiskus menulis di X: "Semua bangsa memiliki hak untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan. Wilayah mereka tidak boleh diserang, dan kedaulatan mereka harus dihormati dan dijamin melalui perdamaian dan dialog."
Tokoh Lainnya yang Akan Hadir
Pemimpin dunia dan bangsawan lain yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus:
Presiden Polandia: Andrzej Duda
Presiden Komisi Uni Eropa: Ursula von der Leyen
Presiden Argentina Javier Milei
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Presiden Sergio Mattarella
Presiden Republik Dominika Luis Abinader
Raja Belgia Philippe dan Ratu Mathilde
Presiden Kroasia Zoran Milanovic
Presiden Ekuador Daniel Noboa
Taoiseach (perdana menteri) Irlandia Micheál Martin
Presiden Moldova Maia Sandu
Putra Mahkota Norwegia Haakon dan Putri Mahkota Mette-Marit
Presiden Latvia Edgars Rinkevics
Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon
Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
Advertisement
