PT Pertamina (Persero) terus menyelidiki oknum di balik pencurian minyak mentah di pipa jalur Tempino menuju Kilang Plaju, Sumatera Selatan. Dalam hal ini, perusahaan pelat merah tersebut akan meningkatkan sinergi dengan aparat keamanan.
Menurut Komisaris Utama Pertamina Sugiharto, pihaknya belum menemukan keterlibatan orang dalam pada kasus yang mengakibatkan pemompaan minyak mentah dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Saya sudah melakukan langkah aksi dengan memerintahkan Satuan Pengawas Internal (SPI) dan sebagainya untuk mencari apa betul ada dugaan orang dalam. Tapi sampai sekarang saya belum menemukan," ungkap dia saat ditemui di acara ICMI, Jakarta, Selasa (31/7/2013).
Kondisi ini dinilai Sugiharto logis, mengingat pipa sepanjang 267 kilometer yang dialiri minyak mentah tersebut sudah dilubangi pencuri bahkan membangun sumur atau gua sehingga minyak dapat mudah keluar.
"Kalau dibolongin, keluar minyaknya sudah gampang. Bagaimana mau kerja dengan orang dalam, kan semua orang sudah tahu tinggal pakai telinga saja ketahuan ada aliran minyaknya," paparnya.
Dia menambahkan, kejadian tersebut dapat terulang karena kurangnya sinergi dengan aparat. "Saya kira memang sinergi antara aparat harus ditingkatkan," imbuhnya.
Karena alasan ini, menurut Sugiharto, Pertamina menutup operasi sementara di jalur pipa tersebut. Sebagai gantinya, Badan Usaha Milik Negara ini tengah mencari alternatif lain untuk mendistribusikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Sumsel melalui jalur darat. (Fik/Ndw)
Menurut Komisaris Utama Pertamina Sugiharto, pihaknya belum menemukan keterlibatan orang dalam pada kasus yang mengakibatkan pemompaan minyak mentah dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Saya sudah melakukan langkah aksi dengan memerintahkan Satuan Pengawas Internal (SPI) dan sebagainya untuk mencari apa betul ada dugaan orang dalam. Tapi sampai sekarang saya belum menemukan," ungkap dia saat ditemui di acara ICMI, Jakarta, Selasa (31/7/2013).
Kondisi ini dinilai Sugiharto logis, mengingat pipa sepanjang 267 kilometer yang dialiri minyak mentah tersebut sudah dilubangi pencuri bahkan membangun sumur atau gua sehingga minyak dapat mudah keluar.
"Kalau dibolongin, keluar minyaknya sudah gampang. Bagaimana mau kerja dengan orang dalam, kan semua orang sudah tahu tinggal pakai telinga saja ketahuan ada aliran minyaknya," paparnya.
Dia menambahkan, kejadian tersebut dapat terulang karena kurangnya sinergi dengan aparat. "Saya kira memang sinergi antara aparat harus ditingkatkan," imbuhnya.
Karena alasan ini, menurut Sugiharto, Pertamina menutup operasi sementara di jalur pipa tersebut. Sebagai gantinya, Badan Usaha Milik Negara ini tengah mencari alternatif lain untuk mendistribusikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Sumsel melalui jalur darat. (Fik/Ndw)