Waki Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menyatakan penerapan sistem pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdidi menggunakan kartu takkan memerlukan biaya maupun peralatan khusus.
Saat ini hampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah menyediakan fasilitas pembelian BBM non tunai atau dengan fasilitas kartu debet dan kredit. Keberadaan alat pembayaran itu bisa mendukung rencana pelaksanaan pembelian BBM bersubsidi menggunakan kartu.
"Bank itu semua sudah punya, dimana saja, asal ada satelit listrik asal dicolok," kata Susilo, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Menurut Susilo, pelaksanaan pembelian BBM bersubsidi menggunakan kartu akan dilakukan secara bertahap dibeberapa kota sebagai langkah penyesuaian. Untuk menjalankan rencana tersebut, Kementerian ESDM mengaku telah menjalin kerjasama dengan pihak terkait.
"Pertama tiga bulan, enam bulan semua pakai STNK data tercapture, kita harapkan delapan bulan sudah bisa," tuturnya.
Mekanisme baru ini diakui merupakan usaha pemerintah menekan konsumsi dan menghindari penyalahgunaan BBM bersubsidi. Pasalnya masyarakat akan diberikan kuota pada setiap kartu.
"Penghematan bisa terjadi, kalau orang menggesek pasti berkurang. Kita itu kan berfikir terus bagaimana mencari cara paling efektif paling baik mengendalikan," tutupnya. (Pew/Shd)
Saat ini hampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah menyediakan fasilitas pembelian BBM non tunai atau dengan fasilitas kartu debet dan kredit. Keberadaan alat pembayaran itu bisa mendukung rencana pelaksanaan pembelian BBM bersubsidi menggunakan kartu.
"Bank itu semua sudah punya, dimana saja, asal ada satelit listrik asal dicolok," kata Susilo, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Menurut Susilo, pelaksanaan pembelian BBM bersubsidi menggunakan kartu akan dilakukan secara bertahap dibeberapa kota sebagai langkah penyesuaian. Untuk menjalankan rencana tersebut, Kementerian ESDM mengaku telah menjalin kerjasama dengan pihak terkait.
"Pertama tiga bulan, enam bulan semua pakai STNK data tercapture, kita harapkan delapan bulan sudah bisa," tuturnya.
Mekanisme baru ini diakui merupakan usaha pemerintah menekan konsumsi dan menghindari penyalahgunaan BBM bersubsidi. Pasalnya masyarakat akan diberikan kuota pada setiap kartu.
"Penghematan bisa terjadi, kalau orang menggesek pasti berkurang. Kita itu kan berfikir terus bagaimana mencari cara paling efektif paling baik mengendalikan," tutupnya. (Pew/Shd)