Copot Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Erick Thohir: Jangan Terjebak Paradigma Kultuisme

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bisa mengerti keputusan memberhentikan Shin Tae-yong dari kursi pelatih timnas Indonesia bakal mendapat sorotan tajam dari publik Tanah Air. Namun, dia meminta publik bersikap rasional dan tidak terlalu mengelu-elukan seseorang.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 09 Jan 2025, 18:14 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 16:00 WIB
Erick Thohir dan Shin Tae-yong. (c) Instagram @erickthohir
Erick Thohir bersama Shin Tae-yong. (c) Instagram @erickthohir

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir bisa mengerti keputusan memberhentikan Shin Tae-yong dari kursi pelatih timnas Indonesia bakal mendapat sorotan tajam dari publik Tanah Air. Namun, dia meminta publik bersikap rasional dan tidak terlalu mengelu-elukan seseorang.

"Saya tidak mencari popularitas. Kalau memang itu, saya akan dukung aja yang ada, lanjutkan. Tapi ada amanah, dititipkan semua pihak yang harus saya jaga," katanya dalam wawancara Liputan6 Sport Eksklusif Bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang dipandu Glen Joshua.

"Saya tidak mau terjebak di paradigma kultuisme kepada seseorang. Karena itu tidak fair. Coach Mochi (Satoru Mochizuki, pelatih timnas putri), coach Indra (Sjafri, pelatih timnas U-20 putra), coach Nova (pelatih timnas U-17 putra), semua punya prestasi sendiri-sendiri. Begitu pula PSSI membuat program," ungkap Erick Thohir.

Dia merujuk pada kultus individu, yakni pemujaan yang terjadi ketika seseorang menggunakan media massa, propaganda, atau metode lain untuk menciptakan figur pemimpin ideal atau pahlawan, dan sering kali melalui pujian yang berlebihan.

Erick Thohir menyebut kebijakan mencopot Shin Tae-yong sudah dipertimbangkan matang-matang, dalam usaha mewujudkan mimpi membawa timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

"Pakai emosi itu bukan keputusan. Saya harus proper, sabar, timingnya tepat, waras. Dengan menjaga hati saya, menjaga mulut saya, menjaga pikiran saya, ya semua diperhitungkan," katanya.

Pergantian pelatih terjadi saat timnas Indonesia sedang berjuang di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Jay Idzes dan kawan-kawan sedang menempati peringkat tiga Grup C dengan raihan enam angka. Mereka hanya tertinggal dari Jepang (16 poin) dan Australia (7 poin).

Penghuni dua urutan teratas lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Sementara peringkat 3-4 bisa melanjutkan perjuangan ke fase kualifikasi selanjutnya.

"Ini sangat sulit, tapi harus diambil. Apakah ada jaminan di empat laga sisa, tentu tidak. Tapi kita usaha memperbaiki yang kurang," tandas Erick Thohir.

Timnas Indonesia Ingin Dihancurkan

Resmi Pecat Shin Tae-yong, Ini Alasan Erick Thohir
Evaluasi terhadap Shin Tae-yong terkait strategi permainan dan komunikasi antar pelatih dengan pemain. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Erick Thohir juga menilai reaksi negatif menyusul pergantian pelatih sudah menjadi amunisi bagi oknum untuk menghancurkan timnas Indonesia. Maka dia meminta masyarakat bersatu.

"Tim nasional ini seakan-akan saya lihat tren, mau dihancurkan. Kenapa? Memang tim nasional hanya satu bentuk? Ini kan punya rakyat semua. Apa ini karakter bangsa kita, di saat kita ingin maju, lalu hancurkan diri sendiri? Coba kita koreksi diri," sambungnya.

"Saya berharap, jangan sampai mimpi besar kita, dijatuhkan, dihancurkan, hanya pikiran individu atau sekelompok, apalagi dipecah belah asing. Kalau lagi memang tidak suka, ya tidak datang (ke stadion) tidak apa-apa."

"Tapi nggah usah menghujat. Pemain diserang, kan kasihan. Marselino lagi bagus dipuji, lagi nggak bagus kariernya mau diselesaikan. Mereka kan manusia biasa. Support sewajarnya, cinta sewajarnya. Dinamika, ada pasti. Tapi pada saat bersamaan, kita harus bersatu menjalankan segala perbedaan ini," kata Erick Thohir.

Penyebab Pemecatan Shin Tae-yong

Menilik Kembali Perjalanan dan Kiprah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Shin Tae-yong. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Erick Thohir menjelaskan wacana pemecatan Shin Tae-yong sebenarnya sudah muncul dari sebelum laga Timnas Indonesia vs China, Oktober lalu.

Ada dinamika cukup tinggi yang terjadi kala itu, sehingga memunculkan pertimbangan pisah dengan juru taktik asal Korea Selatan. Secara umum, aspek komunikasi dan taktikal banyak disebut-sebut sebagai alasan utama oleh Erick.

Walau begitu, Ketum PSSI menegaskan hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap terjaga baik, dengan mantan pelatih Timas Indonesia juga diklaim sudah legawa menerima keputusan ini.

"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir.

"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya