Sepekan kemarin, pasar keuangan dunia dipenuhi isu penundaan pengurangan program stimulus Amerika Serikat. Isu tapering The Fed memang sudah lama dinantikan pelaku pasar.
Secara mengejutkan, The Fed memutuskan tetap mempertahankan stimulus senilau US$85 miliar per bulan. Keputusan The Fed pun langsung disambut gegap gempita pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia. Rupiah yang menguat dan IHSG yang melonjak hingga 207 poin adalah reaksi pasar keuangan Indonesia terhadap putusan The Fed.
Sayang kabar gembira dari The Fed itu hanya bertahan sehari. IHSG diawal pekan ini kembali melemah dengan pemicuyang berasal dari sentimen The Fed. Bank of St. Louis President, James Bullard, mengatakan kemungkinan pengurangan stimulus akan dilakukan bulan depan, yaitu pada FOMC 29-30 Oktober mendatang.
Apa sebetulnya program stimulus The Fed ini? Apapula dampaknya bagi perekonomian nasional, khususnya pasar keuangan dan pasar modal? Berikut dibawah ini wawancara Liputan6.com dengan Analis PT Mega Capital Indonesia, Fadlillah Qudsi: (Sis/Shd)
Secara mengejutkan, The Fed memutuskan tetap mempertahankan stimulus senilau US$85 miliar per bulan. Keputusan The Fed pun langsung disambut gegap gempita pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia. Rupiah yang menguat dan IHSG yang melonjak hingga 207 poin adalah reaksi pasar keuangan Indonesia terhadap putusan The Fed.
Sayang kabar gembira dari The Fed itu hanya bertahan sehari. IHSG diawal pekan ini kembali melemah dengan pemicuyang berasal dari sentimen The Fed. Bank of St. Louis President, James Bullard, mengatakan kemungkinan pengurangan stimulus akan dilakukan bulan depan, yaitu pada FOMC 29-30 Oktober mendatang.
Apa sebetulnya program stimulus The Fed ini? Apapula dampaknya bagi perekonomian nasional, khususnya pasar keuangan dan pasar modal? Berikut dibawah ini wawancara Liputan6.com dengan Analis PT Mega Capital Indonesia, Fadlillah Qudsi: (Sis/Shd)