Pemerintah mengharapkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat bekerjasama membenahi dan memelihara kawasan Kota Tua, Jakarta. Sehingga Kawasan Kota Tua, Jakarta dapat diakui oleh Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Sebagai bukti keseriusannya, Menteri BUMN Dahlan Iskan bahkan telah mengadakan rapat dengan para Direksi perusahaan BUMN demi membahas kemajuan kawasan Kota Tua, Jakarta, pada Kamis (7/11/2013).
Beberapa jajaran direksi yang hadir di antaranya adalah Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan, Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan, dan beberapa perwakilan direksi dari Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia), dan masih banyak yang lain.
"Jadi ini kan akan dibenahi kayak kalau kita ke tempat wisata yang kota tuanya terpelihara dengan baik, kawasan ini 40% kan milik BUMN, ada Pos, BNI, Mandiri, Jasindo, jiwa seraya, dan masih banyak yang lain," ungkap Dahlan di Batavia Cafe.
Dalam tahap awal pembangunan, Dahlan memerintahkan untuk masing-masing BUMN berkoordinasi dengan tim yang sudah disetujui oleh Pemda yang dipimpin oleh budayawan dan sekaligus wartawan senior Goenawan Muhamad.
Untuk pembangunan ini, BUMN memasukkan anggaran dalam anggaran umum di perusahaan masing-masing yang sudah dianggarkan di tahun ini, dan akan terus berlanjut hingga program pengembangan tuntas.
"Targetnya agar kota tua diakui UNESCO sebagai peninggalan sejarah dan terpelihara dengan baik dan terbesar di Asia," kata Dahlan.
Lebih lanjut Dahlan menceritakan, pengembangan ini merupakan bagian dari inisiatif tim independen yang telah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan kemudian bekerjasama dengan Kementerian BUMN dalam berkoordinasi.
"Ini tim swadaya yang sudah disetujui oleh Pemda, ini lembaga independen yang menjadi program Pemda. Ini ada beberapa orang inisiatif membangun Kota Tua, sudah menghadap Pak Jokowi. Seperti saya membuat mobil listrik itu kan inisiatif saya, ini sama inisitif mereka sendiri," papar mantan Dirut PLN itu.
Tahapan pertama tim independen tersebut akan melakukan pembangunan gedung infrastruktur dan mengadakan berbagai program acara yang menarik para wisatawan untuk menghidupkan museum-museum di kawasan Kota Tua. (Yas/Ahm/*)
Sebagai bukti keseriusannya, Menteri BUMN Dahlan Iskan bahkan telah mengadakan rapat dengan para Direksi perusahaan BUMN demi membahas kemajuan kawasan Kota Tua, Jakarta, pada Kamis (7/11/2013).
Beberapa jajaran direksi yang hadir di antaranya adalah Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan, Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan, dan beberapa perwakilan direksi dari Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia), dan masih banyak yang lain.
"Jadi ini kan akan dibenahi kayak kalau kita ke tempat wisata yang kota tuanya terpelihara dengan baik, kawasan ini 40% kan milik BUMN, ada Pos, BNI, Mandiri, Jasindo, jiwa seraya, dan masih banyak yang lain," ungkap Dahlan di Batavia Cafe.
Dalam tahap awal pembangunan, Dahlan memerintahkan untuk masing-masing BUMN berkoordinasi dengan tim yang sudah disetujui oleh Pemda yang dipimpin oleh budayawan dan sekaligus wartawan senior Goenawan Muhamad.
Untuk pembangunan ini, BUMN memasukkan anggaran dalam anggaran umum di perusahaan masing-masing yang sudah dianggarkan di tahun ini, dan akan terus berlanjut hingga program pengembangan tuntas.
"Targetnya agar kota tua diakui UNESCO sebagai peninggalan sejarah dan terpelihara dengan baik dan terbesar di Asia," kata Dahlan.
Lebih lanjut Dahlan menceritakan, pengembangan ini merupakan bagian dari inisiatif tim independen yang telah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan kemudian bekerjasama dengan Kementerian BUMN dalam berkoordinasi.
"Ini tim swadaya yang sudah disetujui oleh Pemda, ini lembaga independen yang menjadi program Pemda. Ini ada beberapa orang inisiatif membangun Kota Tua, sudah menghadap Pak Jokowi. Seperti saya membuat mobil listrik itu kan inisiatif saya, ini sama inisitif mereka sendiri," papar mantan Dirut PLN itu.
Tahapan pertama tim independen tersebut akan melakukan pembangunan gedung infrastruktur dan mengadakan berbagai program acara yang menarik para wisatawan untuk menghidupkan museum-museum di kawasan Kota Tua. (Yas/Ahm/*)