Banyak masyarakat Indonesia yang masih bingung saat memilih asuransi. Apalagi saat ini secara umum terdapat dua jenis asuransi yang hampir sama tapi berbeda, seperti asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa unitlink.Â
Jika Anda ingin tahu, ini bedanya. Asuransi jiwa unitlink sangat menarik untuk seseorang jika menginginkan proyeksi dan menjalankan investasi, karena berbeda sekali jika dibandingkan dengan asuransi jiwa tradisional yang fokusnya mengarah ke proteksi.
"Sangat berbeda sekali asuransi jiwa tradisional dengan asuransi jiwa unit link. Kedua asuransi itu memiliki fokus yang berbeda," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Benny Waworuntu di Jakarta, Sabtu (23/11/2013).
Benny menjelaskan, dalam asuransi jiwa unitlink, nasabah bisa mengetahui beban biaya ditanggung langsung yang sifatnya sangat transparan, sedangkan asuransi jiwa tradisional beban biaya tidak transparan.
Nasabah juga memilih bebas untuk menjalankan investasi di asuransi jiwa unitlink, sedangkan di asuransi jiwa tradisional ditentukan perusahaan asuransinya.
Selain itu, potensi nilai investasi dan resikonya juga lebih tinggi dari asuransi jiwa unitlink, sementara asuransi jiwa tradisional memiliki nilai tunai lebih rendah dan resikonya juga lebih rendah.
Ia menambahkan, membaca asuransi jiwa unitlink sama dengan bermain saham yang memiliki resiko dan potensi yang sama-sama tinggi. Untuk itu perlu pemahaman yang lebih tinggi, jika seseorang ingin menjalankan asuransi jiwa unitlink.
"Jika unitlink itu memiliki harga sebesar Rp 100, ada 50 unit yang akan dibeli. Dalam satu bulan harga yang kita beli awal sebesar Rp 100 menjadi Rp 120. Kita mendapatkan keuntungan. Tapi bisa saja kita mengalami kerugian. Makanya potensi investasi dan risiko juga tinggi," ungkap Benny.
Lanjut Benny, untuk itu bagi seseorang yang ingin bermain dan menjalankan tradisional jiwa unit link haruslah lebih memahami dan mengerti. Sehingga seseorang bisa memahami semua, karena pada dasarnya memahami asuransi jiwa unit link sangatlah simpel. (Dis/Nur)
Jika Anda ingin tahu, ini bedanya. Asuransi jiwa unitlink sangat menarik untuk seseorang jika menginginkan proyeksi dan menjalankan investasi, karena berbeda sekali jika dibandingkan dengan asuransi jiwa tradisional yang fokusnya mengarah ke proteksi.
"Sangat berbeda sekali asuransi jiwa tradisional dengan asuransi jiwa unit link. Kedua asuransi itu memiliki fokus yang berbeda," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Benny Waworuntu di Jakarta, Sabtu (23/11/2013).
Benny menjelaskan, dalam asuransi jiwa unitlink, nasabah bisa mengetahui beban biaya ditanggung langsung yang sifatnya sangat transparan, sedangkan asuransi jiwa tradisional beban biaya tidak transparan.
Nasabah juga memilih bebas untuk menjalankan investasi di asuransi jiwa unitlink, sedangkan di asuransi jiwa tradisional ditentukan perusahaan asuransinya.
Selain itu, potensi nilai investasi dan resikonya juga lebih tinggi dari asuransi jiwa unitlink, sementara asuransi jiwa tradisional memiliki nilai tunai lebih rendah dan resikonya juga lebih rendah.
Ia menambahkan, membaca asuransi jiwa unitlink sama dengan bermain saham yang memiliki resiko dan potensi yang sama-sama tinggi. Untuk itu perlu pemahaman yang lebih tinggi, jika seseorang ingin menjalankan asuransi jiwa unitlink.
"Jika unitlink itu memiliki harga sebesar Rp 100, ada 50 unit yang akan dibeli. Dalam satu bulan harga yang kita beli awal sebesar Rp 100 menjadi Rp 120. Kita mendapatkan keuntungan. Tapi bisa saja kita mengalami kerugian. Makanya potensi investasi dan risiko juga tinggi," ungkap Benny.
Lanjut Benny, untuk itu bagi seseorang yang ingin bermain dan menjalankan tradisional jiwa unit link haruslah lebih memahami dan mengerti. Sehingga seseorang bisa memahami semua, karena pada dasarnya memahami asuransi jiwa unit link sangatlah simpel. (Dis/Nur)