Menteri Pertanian Australia Tunda Kunjungan ke Indonesia

Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce menunda rencana kunjungan ke Indonesia yang ditujukan untuk melakukan negosiasi penjualan sapi.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 25 Nov 2013, 13:44 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2013, 13:44 WIB
barnaby-131125b.jpg
Menteri Keuangan (Menkeu) Australia Mathias Cormann membenarkan jika Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce menunda rencana kunjungan ke Indonesia yang ditujukan untuk melakukan negosiasi penjualan sapi.

Penundaan ini dilakukan terkait memanasnya kondisi politik kedua negara usai terkuaknya aksi penyadapan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah pejabat Indonesia lainnya.

Medi demikian, Cormann meyakini hubungan dagang negaranya dengan Indonesia kembali membaik paska aksi penyadapan tersebut.

"Kunjungan tersebut masih akan dilakukan. Hubungan dagang dengan Indonesia akan semkin menguat di masa depan," ungkap Cormann seperti dikutip dari 9 News, Senin (25/11/2013).

Cormann kembali menegaskan, Joyce tidak membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Tetapi masih menunggu kondisi kedua negara lebih baik dan ketegangan di Indonesia berkurang mengingat sebelumnya sejumlah pendemo di Jakarta mengungkapkan rasa amarahnya dengan membakar bendera Australia.

Sejauh ini, dia menilai, Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah mengungkapkan rasa penyelesan atas laporan penyadapan tersebut.

Dia juga menegaskan, pemerintahnya tak akan meniru gaya Amerika Serikat (AS) Barack Obama saat kedapatan menyadap telepon Kanselir Jerman, Angela Merkel.

"Kami akan menyelesaikan situasi ini dengan cara kami, sesuai dengan kepentingan nasional kami. Itulah yang saat ini tengah diupayakan perdana menteri," tutur Cormann.

Pemerintah, menurut Cormann, akan berupaya sesegera mungkin menuntaskan persoalan kedua negara dengan cara yang tepat. Kepentingan nasional Australia tentu menjadi fokus utama dalam proses penyelesaiannya.

"Tak diragukan lagi, saat ini merupakan salah satu masa yang paling menantang bagi hubungan kami (perdagangan Indonesia-Australia)," tutur dia. (Sis/Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya