Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui dua perusahaan di bawah naungannya yaitu PT Pertamina (Persero) dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) tidak pernah akur.
Dahlan mengungkapkan kedua perusahaan itu selalu bersinggungan terkait lahan bisnis yang sama antara PT Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan PGN yaitu di bidang gas.
"Jadi Kementerian BUMN kan tahu kalau mereka dari dulu kurang rukun," ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Kedua perusahaan tersebut semakin bertentangan terkait beberapa permasalahan yang timbul belakangan ini mulai dari crossing pipa milik kedua perusahaan, soal skema pemakaian bersama (open access) jalur pipa yang diusulkan pemerintah hingga rencana akuisisi kedua perusahaan.
Sebenarnya Dahlan berencana mengundang jajaran direksi kedua perusahaan tersebut untuk ditemukan dalam sebuah forum untuk membantu memberikan solusi berbagai permasalahan yang tengah dihadapi. Namun mengingat jajaran direksi sedang sibuk bertugas di luar negeri maka hal itu belum jadi dilaksanakan.
Rencananya orang nomor satu di Kementerian BUMN ini akan kembali mencoba memanggil direksi kedua perusahaan untuk bertemu dalam minggu ini.
"Besoklah, akan dibahas semua termasuk skema restrukturisasi. Saya akan dengarkan duku, pokoknya tidak akan ada emosi di situ," jelas Dahlan. (Yas/Ndw)
Dahlan mengungkapkan kedua perusahaan itu selalu bersinggungan terkait lahan bisnis yang sama antara PT Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan PGN yaitu di bidang gas.
"Jadi Kementerian BUMN kan tahu kalau mereka dari dulu kurang rukun," ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Kedua perusahaan tersebut semakin bertentangan terkait beberapa permasalahan yang timbul belakangan ini mulai dari crossing pipa milik kedua perusahaan, soal skema pemakaian bersama (open access) jalur pipa yang diusulkan pemerintah hingga rencana akuisisi kedua perusahaan.
Sebenarnya Dahlan berencana mengundang jajaran direksi kedua perusahaan tersebut untuk ditemukan dalam sebuah forum untuk membantu memberikan solusi berbagai permasalahan yang tengah dihadapi. Namun mengingat jajaran direksi sedang sibuk bertugas di luar negeri maka hal itu belum jadi dilaksanakan.
Rencananya orang nomor satu di Kementerian BUMN ini akan kembali mencoba memanggil direksi kedua perusahaan untuk bertemu dalam minggu ini.
"Besoklah, akan dibahas semua termasuk skema restrukturisasi. Saya akan dengarkan duku, pokoknya tidak akan ada emosi di situ," jelas Dahlan. (Yas/Ndw)