Biar Tak Sekelas Busway, Bus Rapid Transit Bakal Dilengkapi GPS

Kementerian Perhubungan memastikan proyek Bus Rapid Transit (BRT) akan berjalan di 15 kota metropolitan di seluruh Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Des 2013, 16:50 WIB
Diterbitkan 25 Des 2013, 16:50 WIB
busway-130917c.jpg

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan proyek Bus Rapid Transit (BRT) akan berjalan di 15 kota metropolitan di seluruh Indonesia. Angkutan umum mirip seperti TransJakarta ini bakal dilengkapi teknologi GPS.

"Sekarang sudah di 15 kota besar (tambahan) dan diharapkan meningkat cakupannya. Jadi nanti seluruh ibukota provinsi punya BRT tahun depan," kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono di Jakarta, Rabu (25/12/2013).

Meskipun nampak seperti busway, dia mengaku, teknologi yang dibenamkan di transportasi massal ini tidak akan kalah canggih dari Trans Jakarta. Pasalnya BRT dilengkapi dengan fasilitas GPS dan Area Traffic Control System (ATCS).

"Kami upgrade teknologi dari waktu ke waktu dan akan diberikan fasilitas GPS serta ATCS (pengelola kegiatan lalu lintas)," paparnya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengembangkan proyek BRT di enam kota besar di Indonesia. Proyek ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 384 miliar.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Priatna mengatakan proyek pembangunan BRT ini merupakan salah satu proyek transportasi masal yang diyakini. bisa mengurangi kemacetan.

Menurut Dedy proyek BRT ini merupakan salah satu proyek prioritas di samping Mass Rapid Transit (MRT) untuk itu pemerintah juga akan membangun dan mengembangkan sarana penunjang BRT seperti halte.

"Proyek pembangunan BRT sudah lama kami rancang, mudah-mudahan tahun depan bisa groundbreaking di 6 kota besar," jelasnya.

Dia mengatakan enam kota besar tersebut adalah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Denpasar, Medan dan Makasar. Proyek pembangunan BRT ini, kata dia, telah mendapatkan dukungan dari Presiden SBY.

"Diharapkan dengan adanya pembangunan BRT tidak hanya kemacetan yang bisa dikurangi tetapi juga impor minyak sehingga defisit neraca transaksi berjalan bisa lebih sehat," tandas Dedy.


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya