Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo mengakui bermain terlalu bertahan mulai memberikan dampak negatif bagi permainan tim. Strategi sepakbola negatif itu akan coba dihapus saat menghadapi laga klasik Indonesia Super league (ISL) kontra Persib Bandung nanti sore.
Strategi "parkir bus" menurut pelatih yang akrab disapa Bendol itu justru menjadi bumerang bagi Macan Kemayoran. Persija sulit menaklukkan lawan karena terlalu fokus bertahan.
Sejauh ini, Persija menempati urutan terbuncit soal produktivitas gol tim 4 besar klasemen ISL Wilayah Barat. Persija mencetak 23 gol dan masih kalah dari Arema (35 gol), Semen Padang (25 gol), serta Persib (28 gol).
"Terlalu bermain bertahan menjadi kelemahan di pertandingan sebelumnya. Kami harus lebih berani bermain menyerang. Secara psikologis juga tidak bagus bila tim terus diserang. Kami juga harus bermain keluar menekan," ujar Benny.
Eks pelatih Persita Tangerang itu pun mengakui, jeda kompetisi ikut mempengaruhi semangat bertanding para pemain. Namun, dia yakin kendala itu juga dirasakan seluruh tim, termasuk Persib.
"Semua tim pasti merasakan hal yang serupa. Atmosfer pertandingan itu tidak bisa dirasakan dalam ujicoba. Tentu beda rasanya," ujar Benny usai memimpin latihan di SUGBK, Sabtu 9 Agustus 2014.
Karena itu, Benny menyatakan, kepercayaan diri menjadi aspek dalam pertandingan nanti. Dia "mendoktrin" Ismed Sofyan dan kawan-kawan tampil all-out demi tiga poin.
"Saya harap ada rasa percaya diri, itu yang penting. Saya tanamkan dalam benak pemain 'saya harus menang, saya harus menang'," kata Bendol menambahkan.
Baca Juga
19 Tahun Persib Gagal Menang di SUGBK
1.660 Polisi Amankan Laga Persija Kontra Persib
Advertisement
Tak Terpengaruh Jilboobs, 6 Atlet Ini Tampil Cantik Berjilbab