Liputan6.com, Jayapura: Stadion Mandala sampai saat ini masih jadi kebanggan warga Jayapura, dan Papua umumnya. Ketenaran stadion yang dibuat pada zaman Belanda ini, salah satunya tidak terlepas dari keberadaan tim sepak bola di daerah itu, Persipura Jayapura.
Persipura memang baru menggunakan stadion yang dulu disebut Dok V ini, sebagai home base pada tahun 60-an. Namun, seiring dengan prestasi klub berjuluk "Mutiara Hitam" tersebut, nama stadion ini mulai mulai banyak dibicarakan hingga level nasional.
Stadion Mandala pertama kali direnovasi pada 1972-1973.Perbaikan besar-besaran mulai dilakukan pada 2009, dengan menambah jumlah kapasitas penonton menjadi 30.000 orang.
Stadion yang diapit gunung dan lautan itu, seolah jadi saksi kebesaran pemain Persipura mulai dari Yohannes Auri, Timmo Kapisa, sampai era Boaz Salosa.
Bukan itu saja, Stadion Mandala juga memiliki kisah-kisah menarik yang melingkupi keberadaannya. Salah satunya adalah tentang "tribun Liverpool". Tribun ini terletak di sebelah timur membelakangi laut.
Tribun ini selintas sama saja dengan tempat duduk di stadion lain. Tapi, yang sering mengundang perhatian dan rasa penasaran adalah nama tribun tersebut, yang hingga kini masih diliputi misteri.
Siapa yang pertama kali memberi nama tersebut, dan sejak kapan disebut tribun Liverpool, apa hubungannya dengan klub ternama dari Inggris itu? tak satu pun orang yang bisa menjelaskannya.
Beberapa orang, mulai dari warga di sekitar stadion, pengurus stadion, hingga mantan pemain Persipura, yang ditemui Liputan6.com, tak bisa menerangkannya dengan pasti.
Dari mereka hanya diperoleh sedikit keterangan tentang keunikan tribun Liverpool itu. Berikut ini adalah kisah-kisah yang mengiringi tempat duduk yang sekarang sudah menjadi legenda itu:
Bantuan Gereja
Menurut, salah seorang pengurus stadion, Gat Baransano, awalnya tribun Liverpool terdiri dari deretan bangku kayu, ditutupi atap sederhana. Tapi kemudian atas bantuan gereja, bangku kayu diganti dengan kursi plastik berwarna merah, persis seperti keadaan sekarang. "Dulu bangunannya sangat sederhana," kata Baransano.
Ketika itu stadion hanya dilengkapi tempat duduk di bagian Timur dan Barat. Sedangkan di sebelah Utara, masih berupa tanah dan rumput.
Menurut pria berusia 50 tahun ini, bangunan tribun kemudian direnovasi total ketika Jayapura menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional (PON). Dibawah tribun dibangun ruangan untuk para atlet.
Tempat duduk pun ditambah di bagian utara dan selatan. Terlebih saat itu prestasi Persipura semakin bersinar.
Nama tribun Liverpool, kata dia, sudah ada sejak bangunan itu berdiri. Namun, Baransano hanya bisa geleng kepala ketika ditanya siapa yang pertama kali memberi nama itu. "Saya tidak tahu," katanya.
Advertisement
Tribun Favorit
Tribun Liverpool menjadi tempat favorit penonton yang datang ke Stadion Mandala.Terutama pendukung fanatik Persipura. Meski harga tiketnya sedikit mahal, suporter Persipura lebih menyukai menyaksikan pertandingan dari tempat ini. "Biasanya selalu paling penuh," kata Marambi, warga setempat.
Tribun ini, kata dia, seperti memiliki magis tertentu. Selain memang tempatnya sangat strategis karena berada di depan lapangan.
Ayah tiga anak ini juga, tidak mengetahui secara persis kenapa disebut tribun Liverpool. Apalagi dikaitkan dengan tim tangguh asal Inggris itu. "Memang ada hubungannya?" kata Marambi, balik bertanya.
Paling Heboh
Selain disukai penonton, tribun Liverpool juga dikenal sebagai tempat paling heboh dan berisik. Ini diutarakan Yan Rumintin, mantan pemain Persipura.
"Setiap pertandingan digelar di sini, tribun Liverpool bukan hanya paling penuh, tapi berisik dengan suara penonton," kata Yan.
Penjelasan pemain yang pernah membela Persipura di era Ronny Wabia dan kawan-kawan ini, benar adanya. Pantauan Liputan6.com, saat digelar laga Persipura melawan Semen Padang, beberapa waktu lalu, tribun itu banyak diisi suporter fanatik Persipura atau Persipuramania.
Sepanjang pertandingan, dengan mengenakan seragam khasnya kaos berwarna merah, mereka tak henti-hentinya bernyanyi dan meneriakkan yel-yel mendukung kesebelasan kesayangannya.
Namun, ketika ditanya kenapa tribun itu dinamai seperti itu, dan siapa yang mempunyai ide tersebut? Yan pun tak bisa menjelaskan dengan pasti. "Tribun ini masih jadi misteri," katanya setengah bercanda.
Advertisement
Tribun Rumput
Selain tribun Liverpool, Stadion Mandala juga memiliki tempat penonton yang cukup menarik untuk disimak. Tempatnya berada di samping kanan tribun utama atau VIP.
Sudut stadion ini juga paling ramai didatangi penonton. Pasalnya, tiket yang dijual sangat murah dan bisa terjangkau siapa saja, yakni sebesar Rp 10.000.
Tapi, tempat ini tidak dilengkapi kursi alias beralaskan rumput. Penonton bisa dengan santai menyaksikan pertandingan karena tempatnya luas. Karena itu, banyak di antara mereka yang dengan sengaja membawa istri adan anak-anaknya. "Lumayan, mas! bisa sambil berekreasi," kata Daryono, pendatang asal Pulau Jawa.