Menguak 3 Kelemahan Garuda Cilik Versi Pelatih

Timnas U-17 dan U-14 menuai hasil positif pada laga uji coba di GOR Sawangan sepanjang hari Jumat (14/11/2014).

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 15 Nov 2014, 07:01 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 07:01 WIB
Pemain Timnas U-14
Pemain Timnas U-14 ( Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)
 
Liputan6.com, Jakarta Sudah empat laga uji coba dijalani Timnas Indonesia U-17 dan Timnas Indonesia U-14 dalam dua bulan terakhir. Banyak perkembangan positif yang ditunjukkan skuat Garuda Cilik dan membuat pelatih Fachry Husaini bangga.
 
Pemain yang awalnya masih malu-malu dan kaku, kini sudah dengan mudah memahami taktik dan strategi yang diinginkan sang pelatih, yakni formasi 4-3-3. Kekompakan pun mulai terbentuk.
 
Buktinya, Timnas U-17 dan U-14 menuai hasil positif pada laga uji coba di GOR Sawangan sepanjang hari Jumat (14/11/2014). Timnas U-17 menang 2-0 dan 3-1 saat melawan Tim Pra PON DKI. Sedangkan Timnas U-14 menang 2-0 dan imbang 1-1 saat menghadapi SSB Rajawali.
 
"Kemajuannya sangat positif. Aspek fisik dan kubugarannya juga bagus. Kecepatan juga semakin bagus. Pemahaman pemain terkait strategi juga semakin membaik. Mental dan kerja sama antar pemain mulai terlihat," jelas Fachry kepada Liputan6.com.

Meski menunjukkan performa yang meningkat, Garuda Cilik masih mempunyai kelemahan yang harus segera dibenahi. Salah umpan menjadi permasalahan mendasar Kevin dan kawan-kawan.

"Kami punya masalah dengan pemain yang beroperasi di lini tengah. Mereka sering tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Hasilnya kami sering kehilangan bola untuk striker," jelas Fachry.

Juru racik formasi asal Aceh tersebut juga mengatakan kalau sentuhan anak asuhnya masih jauh dari kata memuaskan. Fachry mencontohkan, striker Timnas U-14 masih banyak membuang peluang yang harusnya berbuah gol.

"Finishing di sepak bola usia muda sudah coba untuk dilatih, tapi di laga uji coba selalu ada tekanan dari lawan. Pemain harus belajar lagi melakukan finishing," tutur pria kelahiran berusia 49 tahun tersebut.

Selain dua permasalahan itu, Fachry juga menjelaskan kalau lini pertahanan Garuda Cilik sangat lemah mengantisipasi umpan-umpan panjang yang mengarah ke gawang.

"Kalau umpan panjang yang mengarah ke belakang belum bisa kami atasi. Saya melihat, di pertandingan melawan Rajawali, kami mempunyai masalah yang sangat jelas di lini belakangi," pria yang pernah memperkuat Petrokimia Putra di tahun 1991-1992 itu mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya