Liputan6.com, Jakarta - Bocah ajaib Indonesia Tristan Alif Naufal sudah membuat Ajax Amsterdam dan Feyenoord Rotterdam terpesona dengan skill olah bola yang dimilikinya.
Namun, "Messi Indonesia" ini belum bisa memperkuat Ajax maupun Feyenoord di turnamen resmi yang diikuti oleh kedua tim tersebut. Padahal, Alif punya kans bermain di turnamen resmi U-12 di domestik maupun Eropa.
Ini lantaran Tristan terbentur regulasi FIFA terkait perekrutan pemain muda non Uni Eropa. Seperti diketahui, transfer internasional baru bisa dilakukan begitu seorang pemain berusia 18 tahun. Regulasi inilah yang membuat Ajax tak bisa berkutik.
Ajax pun tidak bisa langsung membantu proses perpindahan kedua orang tua Alif ke "Negeri Kincir Angin". Ini karena tidak ada motif sepak bola dalam proses kepindahan Alif. Jika hal itu tetap dilakukan, maka Ajax akan terancam sanksi dari FIFA.
"Ajax tidak bisa bantu karena bisa kena sanksi. Kalau orangtua pindah ke Belanda itu diperbolehkan, tapi kalau Alif saja yang pindah untuk main di Ajax maka itu sudah ilegal," ucap Ivan Triatno, ayah Alif saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Lanjut ke halaman berikutnya -->
2
Demi merealisasi mimpi anaknya ini, Ivan pun berharap bantuan dari Pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah membantu proses pembuatan surat izin tinggal dirinya dan sang istri di Belanda.
"Soal izin tinggal ini saya sudah mengurusi selama dua tahun tapi sampai sekarang belum ada juga," katanya. "Saya berharap surat izin itu sudah nantinya karena paling lambat April kami ke sana lagi. Saya berharap pemerintah mau membantu," ia menambahkan.
Ditanya soal dukungan yang diberikan PSSI, Ivan mengaku tidak ada komunikasi yang terjalin dengan Federasi Sepak Bola Tanah Air ini. "Sejak Alif umur tujuh tahun, PSSI tahu persis, dihubungi klub-klub asing juga. Tapi dari dulu sampai sekarang tidak ada komunikasi," ia menuturkan.
Baca juga :
Van Gaal Jadi Dalang MU Runtuhkan Rezim Ferguson
Advertisement