Liputan6.com, Canitas City - Setelah tersingkir di perhelatan Copa America 2015, Edinson Cavani sementara fokus dengan sang Ayah yang sedang terlilit masalah hukum gara-gara menabrak pemuda 19 tahun hingga tewas.
Menurut laporan media setempat, striker jangkung itu setiap hari bolak-balik menjenguk Ayah di Penjara. Diketahui, sang Ayah, Luis Cavani sedang berada di bawah pengaruh minuman keras ketika mengemudikan mobil sehingga menabrak pengendara motor. Setelah beberapa jam dirawat, pemuda itu menghembuskan napas terakhirnya.
Hukuman berlapis menanti sang Ayah atas peristiwa berdarah itu. Kini Cavani Sr. ditahan di Penjara Fray Bentos, Canitas City, Uruguay.
Advertisement
Agar lebih dekat dengan sang Ayah, keluarga berencana membeli rumah dekat dengan tahanan karena agar lebih mudah menjenguk Luis setiap hari. Demikian berita dari El Pais.
Pemain yang kini merumput di Paris Saint Germain (PSG) itu merasa, situasi sulit kini menghimpit keluarga. "Kami sangat sedih," ucap Cavani, untuk pertama kali berbicara di media pasca insiden yang menimpa orang tuanya.
Meski berat, eks pemain Napoli itu menegaskan, keluarga bakal memberikan dukungan penuh pada Luis. Dia memandang musibah ini sebagai cobaan yang bisa menimpa siapa saja. Cavani dan keluarga menyatakan, sang Ayah telah berbuat salah. Tapi dia harus membayar kesalahan itu. "Hidup memang seperti itu."
Bagi Cavani, musibah ini datang di waktu yang salah. Pasalnya, Uruguay tersingkir dari perempat final setelah dikalahkan Chile. Dalam pertandingan itu, Cavani mengalami kejadian tidak mengenakkan setelah bek Chile, Gonzalo Jara mencolek pantatnya.
Tidak senang dengan perlakuan itu, Cavani terprovokasi dan bereaksi memukul Jara. Wasit pun memberikan kartu merah buat Cavani.