Kenangan Manis Mantan Kapten Timnas Jerman Setahun Lalu

Philipp Lahm membantu Jerman meraih trofi Piala Dunia 2014 di Brasil usai mengalahkan Argentina di final.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 14 Jul 2015, 09:43 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2015, 09:43 WIB
Jerman Catat Sejarah Baru
Pemain Timnas Jerman merayakan gelar juara Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, (14/7/2014). (REUTERS/Darren Staples)

Liputan6.com, Muenchen - Hari ini (14/7/2015) setahun yang lalu, Philipp Lahm mengaku tidak bisa melupakan kenangan manis saat wasit Nicola Rizzoli meniup peluit panjang tanda laga Jerman kontra Argentina di final Piala Dunia 2014 di Estadio Jornalista Mario Filho, Maracana, Brasil, berakhir. Laga itu berakhir 1-0 untuk kemenangan Jerman.

Gol tim asuhan Joachim Low itu dicetak Mario Gotze pada babak perpanjangan waktu atau di menit ke-113. Lahm mengaku perayaan usai pertandingan masih melekat segar dalam ingatannya.

 

Selebrasi pemain tengah Timnas Jerman, Mario Goetze, saat merayakan gelar juara Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, (14/7/2014). (REUTERS/Eddie Keogh)

"Momen terbesar saya adalah peluit akhir. Saya akan mengingat ini sepanjang hidup saya. Anda unggul satu gol melawan Argentina pada babak perpanjangan waktu dan kemudian Anda sadar Anda juara dunia. Itu momen yang sangat spesial," kata Lahm seperti dinukil dari Goal, Selasa (14/7/2015).

"Dua jam setelah peluit panjang sangat luar biasa, selebrasi dengan pemain, pelatih, dan staf. Anda bangkit untuk mendapatkan medali, mengangkat trofi, dan kemudian bertemu presiden. Itu luar biasa. Tak ada kata-kata untuk mendeskripsikan itu. Itu adalah mimpi. Anda bisa benar-benar memahaminya jika menjadi bagian."

"Saya masih merasa sangat sama seperti setahun lalu. Sebuah kegembiraan setiap kali Anda memikirkannya," tambah Lahm.

Berlanjut ke halaman berikutnya--->

 

Lahm Pensiun dari Timnas Jerman

Ilustrasi Philipp Lahm
Ilustrasi Philipp Lahm (Liputan6.com/Sangaji)

 

Usai mengantarkan Jerman menjadi juara Piala Dunia, Lahm yang ketika itu menjabat sebagai kapten memutuskan untuk mundur dari tim nasional. Ia lantas fokus bersama klubnya, Bayern Muenchen, dan bertekad merebut banyak trofi.

"Sesuatu berjalan dengan cepat dalam sepak bola dan kami memiliki musim penuh setelahnya. Kami punya tujuan besar di Bayern dan selalu ingin melangkah sejauh mungkin di setiap kompetisi dan memenangkan gelar," ucapnya.

"Tapi memenangkan Piala Dunia adalah sesuatu yang besar. Anda juara dunia untuk sepanjang hidup. Banyak orang bicara soal itu dan tetap sangat spesial. Tapi tidak berarti saya memikirkan Piala Dunia setiap kali bangun di pagi hari," pungkasnya. (Bog/Ary)

Baca juga:

5 Pemain Berpengaruh yang Tinggalkan Klub Musim Ini

Van Persie Pergi, Fans Cilik MU Ini Menangis Tersedu-sedu

Falcao Dapat Nomor Punggung "Warisan" Torres

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya