Liputan6.com, Turin - Allentore Juventus, Maxi Allegri pasrah timnya harus mengakui keunggulan 0-1 atas Udinese di laga pembuka Serie A. Pertama kali sepanjang sejarah, La Vecchia Signora harus menelan kekalahan di pekan perdana.
Gol Udinese di menit 78 yang dicetak oleh Cyril Thereau gagal dibalas oleh Juventus yang sebenarnya tampil mendominasi sepanjang pertandingan. Mengomentari kekalahan Gianluigi Buffon, Allegri menyanjung performa tim asuhannya. Sentuhan akhir, menurut Allegri, menjadi biang keladi kekalahan La Vecchia Signora.
"Kami mampu membuat start bagus, tapi kemudian gagal mempertahankan organisasi permainan tim dan selalu terburu-buru. Kami harus meningkatkan kualitas ketika menyentuh bola," keluh mantan pelatih AC Milan itu dikutip dari Football Italia.
Advertisement
Allegri menilai, kekalahan timnya kali ini ikut dipengaruhi oleh kelelahan setelah 70 menit terus menyerang. "Udinese mampu memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan mengambil keuntungan dari serangan balik," ucap Allegri.
Memang, sang pelatih melanjutkan, kekalahan ini menunjukkan Juventus masih meninggalkan pekerjaan rumah besar. Meski begitu, tim mampu bermain bagus dan mampu menunjukkan daya juang guna mengamankan tiga poin. "Mereka sanggup membuat lawan repot," katanya.
Menurut data dari Infostrada, Juventus bergabung bersama Sampdoria sebagai bertahan yang kalah di pertandingan pertama awal musim. Il Samp menelan pil pahit di laga pembuka Serie A musim 1991-92. Udinese sekarang menjadi tim ketiga yang mampu mengalahkan Juventus di markasanya setelah Inter Milan (November 2012) dan Sampdoria (Januari 2013).
Pelatih 48 tahun ini membuat kejutan dalam starter. Juru taktik berkebangsaan Italia itu mencantumkan nama stiker muda Kingsley Coman. Dia diduetkan bersama striker baru Juventus, Mario Mandzukic.
Soal ini, Allegri merasa pemain 19 tahun seperti Coman perlu mendapat jam terbang. Hanya saja, sentuhan akhir pemain asal Prancis itu masih perlu diperbaiki. "Terutama di babak pertama, dia mampu membuat manuver bagus. Tetapi jangan lupa, dia masih bisa terus berkembang bersama pemain baru yang kami datangkan musim panas ini."
Banyak faktor, tim Kuda Zebra belum bisa berlari kencang setelah ditinggal tiga amunisi penting, Andrea Pirlo, Arturo Vidal dan Carlos Tevez. Adaptasi menjadi kunci Juventus untuk mempertahankan hegemoni di Italia. (Rjp/Def)