Eks Bomber Timnas U-19 Kuak Beda Gaya di Gresik United dan PS TNI

"Di Gresik biasa-biasa saja, kurang ada pressing. Di PS TNI, kami tidak boleh kalah dan harus kompak," - Dimas Drajad.

oleh Risa Kosasih diperbarui 05 Des 2015, 20:08 WIB
Diterbitkan 05 Des 2015, 20:08 WIB
M Dimas Drajat
"Di Gresik biasa-biasa saja, kurang ada pressing. Di PS TNI, kami tidak boleh kalah dan harus kompak," - Dimas Drajad.

Liputan6.com, Gresik- Setelah sempat tenar bersama Timnas U-19 Indonesia, nama Dimas Drajad kembali memesona publik sepakbola tanah air. Nama Dimas mulai diperhitungkan sebagai bintang di Piala Jendral Sudirman 2015. 

Aksi piawai di lini tengah PS TNI membuat tim amatir tersebut kini tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Terbukti dengan keberhasilan laskar loreng berhasil menembus babak 8 besar Piala Jendral Sudirman. Remaja kelahiran Gresik 30 Maret 1997 ini kini membela PS TNI. Dia direkrut menjadi anggota TNI dan kini tengah menempuh pendidikan militer.

Baca Juga

  • Kurang Gereget, Icardi Tetap Dibela Mancini
  • Ulasan Pertandingan Liga Inggris Pekan Ini
  • Mourinho Dukung Anak Asuhnya Dugem

Tapi di awal turnamen Piala Jendral Sudirman, Dimas sempat belum menemukan naluri gol. Terakhir kali, mantan pemain Timnas U-19 ini mencetak gol yakni laga persahabatan Timnas U-19 melawan Persib U-21 pada 26 Februari silam.

Tapi Selasa (24/11/2015) lalu, di babak penyisihan grup C Piala Jendral Sudirman, Dimas kembali menunjukkan insting tajam mencetak gol. Pemain didikan Indra Sjafri ini mencetak hattrick dalam kemenangan 4-2 atas Persela Lamongan. Wonderkid 18 tahun ini masih punya peluang menambah pundi-pundi golnya lagi karena PS TNI lolos ke perempatfinal turnamen Piala Jendral Sudirman.

Panggil Bima Sakti Om

Menurut Dimas, kemampuannya kembali mencetak gol tidak lepas dari daya juang yang selama ini diterapkan pelatih dan latihan keras dan disiplin tinggi ala tentara. Berbanding terbalik ketika dia memperkuat Persegres Gresik United, klub yang diperkuat sebelum membela panji PS TNI. 

"Di Gresik biasa-biasa saja, kurang ada pressing. Di PS TNI, kami tidak boleh kalah dan harus kompak," tutur Dimas saat dihubungi Liputan6.com.

"Di Gresik cuma Bima Sakti saja (panutannya). Kalau saya biasanya main dengan Fitrah Ridwan kemana-mana," tutur lulusan SMA Negeri 1 Manyar, Gresik tersebut, yang memanggil Bima dengan panggilan Om. "Saya sudah mengenal dia dari SD," katanya menambahkan.

Sebenarnya, juga tidak sulit bagi Dimas untuk langsung berkontribusi dan beradaptasi dengan PS TNI mengingat rekan-rekannya juga pemain berlabel Timnas Indonesia seperti Manahati Lestusen, Ahmad Nufiandani, dan sejawatnya di Timnas U-19, Ravi Murdianto.

Kini, bersama Rudi Widodo (Surabaya United), Samsul Arif (Arema Cronus) dan Sultan Samma (Pusamania Borneo FC), dia menjadi pencetak gol terbanyak kedua di bawah Emile Mbamba (Persela) dengan koleksi tiga gol.

Mbamba dipastikan tersingkir dari persaingan merebut gelar topskor bila empat golnya dilangkahi karena Persela telah angkat koper duluan di fase grup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya