Bintang Persija: Turnamen Rusak Kualitas Pemain Muda

APPI merasa turnamen tidak pantas digelar karena hanya melibatkan beberapa klub besar Liga Super Indonesia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 15 Jan 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 11:30 WIB
Ramdani Lestaluhu
Ramdani Lestaluhu (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu sepakat dengan keputusan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang ingin memboikot turnamen. Ramdani punya alasan tersendiri dengan hal itu.

APPI merasa turnamen tidak pantas digelar karena hanya melibatkan beberapa klub besar Liga Super Indonesia. Sementara klub-klub yang berkompetisi di Divisi Utama dan Liga Nusantara tidak diberi kesempatan.

Baca Juga

  • 5 Rekor Ronaldo yang Sulit Dipecahkan Dalam Waktu Dekat
  • Ironis, Pedrosa Masuk Daftar Penunggak Pajak di Spanyol
  • Baru Dibeli Arsenal, Elneny Terancam Absen Setahun

Ramdani menilai, turnamen yang dikatakan sebagai napas sementara bagi pesepakbola di tengah konflik punya banyak kelemahan. Dia menyebut turnamen bisa merusak mental para pemain muda.

"Turnamen itu sebuah kerugian bagi pemain muda. Kalau turnamen terus, kualitas pemain muda pasti menurun," ucapnya.

"Pemain muda itu butuh lebih banyak waktu bermain. Kalau hanya bermain selama 15 menit dalam satu pertandingan, bagaimana mau berkembang. Sudah cukup turnamennya," tambah Ramdani.

Pria berusia 24 tahun tersebut mengatakan, risiko cedera yang diterima para pemain muda lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka terima.

"Ada pemain yang tengah dalam proses pemulihan cedera dan dia dipaksakan bermain. Bukan tidak mungkin, performanya tidak maksimal. Bahkan bisa cedera lagi. Pendapatan yang didapat juga tak sebesar risikonya," tutup Ramdani.

Pesepakbola Persija, Ramdani Lestaluhu (kiri) menghalangi pergerakan rekan setimnya saat latihan di Markas Yon Zikon 14, Jakarta, Senin (24/8/2015). Persija kembali berlatih untuk menghadapi turnamen Piala Presiden 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya