Merajut Raket Calon Juara Indonesia Open 2016

Mesin penganyam senar raket ini selalu tesedia di lorong pintu masuk lapangan.

oleh Risa Kosasih diperbarui 30 Mei 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2016, 12:30 WIB
Merajut Raket Calon Juara Indonesia Open 2016 (udah)
Mesin penganyam benang raket ini selalu tesedia di hall pemain.

Liputan6.com, Jakarta - Persiapan panjang yang dilakukan seorang atlet bulu tangkis sebelum bertanding tak banyak diketahui penggemarnya. Ternyata sebelum memasuki lapangan ada banyak proses teknis maupun non-teknis yang harus dilalui. 

Baca Juga

  • Tuan Rumah Turunkan 44 Atlet di Indonesia Open 2016
  • Indonesia Open 2016: Kisah Anthony Soal Erupsi Sinabung
  • Angga / Ricky Bicara Tantangan Berat di Babak 1 Indonesia Open

 

Seperti contohnya dalam hal ketersediaan 'senjata' utama mereka, yakni raket, yang bakal dipakai baik dalam pertandingan maupun hanya sekadar berlatih ringan untuk uji lapangan. Dalam turnamen BCA Indonesia Open 2016 kali ini, 322 pemain dari 24 negara bisa memanfaatkan fasilitas Stringing Machine milik Yonex, sebuah alat perajut senar raket yang disediakan di ruang tunggu pemain.

Dalam sehari, seorang pebulu tangkis bisa memesan empat hingga lima raket sendiri sebelum turnamen. Seperti pantauan Liputan6.com, raket milik juara Piala Thomas 2016 Viktor Axelsen, dengan model Arcsaber 11 3UG4 masih bolong karena mengantri dengan milik pemain lain, semisal milik pemain ganda putra Indonesia Ricky Karanda Suwardi yang serba hitam-hitam.

Di sisi lain Indonesia bakal menurunkan 44 atlet yang didominasi oleh pemain muda dalam turnamen kali ini. Para pebulu tangkis andalan tuan rumah akan bersaing untuk memperebutkan hadiah total 900 ribu dolar AS, dana terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen individu terelite BWF (Federasi Bulu tangkis Dunia).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya