Perusahaan Tiongkok Ngebet Akuisisi Saham Erick Thohir di Inter

Suning Group mengaku punya ambisi besar untuk buat Inter kembali berjaya.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Jun 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 20:30 WIB
Inter Milan
Salah satu perusahaan perdagangan terbesar di Tiongkok, Suning Group siap mengakuisisi saham mayoritas Erick Thohir di Inter Milan. (AFP/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Milan - Salah satu perusahaan perdagangan terbesar di Tiongkok, Suning Group siap mengakuisisi saham mayoritas Erick Thohir di Inter Milan. Suning Group pun langsung beri angin surga untuk Inter.

Erick Thohir, pengusaha asal Indonesia, punya 70 persen saham kepemilikan di Inter. Sisanya yang berjumlah 30 persen masih menjadi milik Massimo Moratti.

Baca Juga

  • Gabung Ducati, Lorenzo Bawa Gerbong Yamaha
  • Wajah WAGs Bek Liverpool Mirip Kim Kardashian
  • 5 Wonderkid Bersinar di Tangan Mourinho

Beberapa hari lalu, Thohir dan Moratti dikabarkan tengah melakukan pertemuan. Keduanya sudah bernegosiasi dengan sejumlah pihak untuk menjual saham mayoritas, salah satunya kepada Suning Group.

Penasehat Suning Group, Andrea Radrizzani, langsung berjanji kepada Inter bila mereka menjadi pemilik saham mayoritas. "Suning Group punya ambisi besar yang bisa membuat Inter Milan kembali berjaya," ucapnya, dikutip dari Football Italia.

"Akuisisi ini merupakan kabar baik untuk Inter. Kami adalah tim yang solid dan bisa memberikan jaminan masa depan yang cerah untuk Nerazzurri (julukan Inter)," kata Radrizzani menambahkan.

Erick Thohir punya 70 persen saham Inter Milan (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Suning Group memilih Inter sebagai tempat investasi karena tim besutan Roberto Mancini itu punya banyak fans di dunia. Hal ini bakal memperlancar bisnis Suning Group di berbagai penjuru dunia.

"Saya menjelaskan kepada petinggi Suning Group, sepak bola di Italia sudah mengakar dan menjadi budaya. Kami juga memahami merk dagang Inter yang besar dan tidak ragu berinvestasi kepada mereka. Sebab, kami tahu Inter bisa membuka pintu bisnis kami," ujar Radrizzani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya