Liputan6.com, Jakarta Debat kandidat calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 berlangsung seru. Enam kandidat memaparkan visi dan misi untuk pertama kali di depan publik setelah mereka  lolos verifikasi dari tim Komite Pemilihan (KP) celon Ketua Umum PSSI.
Acara ini berlangsung di Gedung SCTV Tower, Kamis, (4/10/2016). Sebanyak 6 kandidat: Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, Eddy Rumpoko, Toni Apriliani, Sarman El Hakim, Djohar Arifin Husin, dan Kurniawan Dwi Yulianto. Mereka memaparkan rencana kerja bila terpilih dalam Kongres Pemilihan pada (17/10/2016) mendatang.
Baca Juga
Manchester United Dipermalukan Bournemouth, PSSI Evaluasi STY Usai Gagal di Piala AFF 2024
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Advertisement
Tiga orang pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, Sumohadi Marsis, dan Fritz Simandjuntak menjadi panelis dalam acara debat kandidat. Mereka saling bergantian mengajukan pertanyaan kepada enam kandidat di atas panggung.
Panca prestasi sepak bola menjadi target utama Moeldoko. Panca prestasi yang dimaksud adalah membangun kompetisi yang terstruktur, menyiapkan SDM, pembenahan wasit, logistik yang mandiri, dan infrastruktur yang memadai.
"Kompetisi di Indonesia belum menyentuh usia dini. Ini harus dibenahi. Selain itu, kompetisi juga harus bisa membawa Indonesia sukses berprestasi, paling tidak di Asia," kata Moeldoko.
Mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mendapatkan kesempatan memaparkan visi dan misi.  Djohar mengaku ingin memperbaiki organisasi secara internal dan juga produktivitas dalam keuangan.
Sementara itu Eddy Rumpoko justru menitikberatkan agar PSSI bisa mengembalikan kepercayaan dari masyarakat. Ia ingin membangun sepak bola yang sehat dan disiplin. Menariknya, Eddy juga ingin membangun sepak bola Indonesia dari Timur. Dia tidak mau sepak bola Tanah Air hanya berkembang dari Pulau Jawa atau Jakarta saja.
Kandidat lain Tony Apriliani menekankan pentingnya meneruskan program-program positif dari para ketua umum yang pernah memimpin PSSI. Sementara itu Kurniawan menegaskan dirinya ingin menciptakan sepak bola tanpa rekayasa.
"Jujur saya memberanikan diri maju karena kegelisahan sebagai mantan pemain yang mengerti masalah sepak bola. Visi dan misi saya adalah menciptakan sepak bola tanpa rekayasa," kata Kurniawan.
Selain Kurniawan, masih ada calon Ketum lain Sarman El Hakim. Sarman mengatakan, dirinya sudah berkeliling dunia dan melihat bagaimana negara-negara bisa bangkit dengan sepak bola. "Contohnya Cile. Sepak bola di sana membangkitkan negara mereka. Mereka bisa sampai juara Copa Amerika," kata Sarman.