Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan bertanding melawan Bahrain pada matchday kedelapan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Kamis (25/3/2025) malam WIB. Pertandingan Indonesia vs Bahrain ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan performa tim setelah hasil buruk sebelumnya.
Ketika menghadapi Australia, timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 1-5 di Sydney Football Stadium. Di laga itu Kluivert menerapkan formasi 3-4-1-2 dengan strategi penguasaan bola dan garis pertahanan yang tinggi.
Baca Juga
Namun, taktik tersebut sepertinya sudah dipahami oleh pihak Bahrain, sehingga Kluivert perlu menyiapkan strategi alternatif yang lebih fleksibel dan bisa beradaptasi dengan gaya permainan lawan.
Advertisement
Dengan mempertimbangkan situasi ini, bukan hal yang mustahil jika Kluivert memutuskan untuk mengubah skema permainan timnas Indonesia menjadi 4-2-3-1, yang merupakan formasi favoritnya selama menjalani karir sebagai pelatih. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan daya saing tim di lapangan.
Siapa Patrick Kluivert?
Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, telah ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada 8 Januari 2025 oleh PSSI. Ia menggantikan Shin Tae-yong setelah kontraknya berakhir. Kluivert, yang berusia 48 tahun, akan memimpin skuad Garuda selama dua tahun ke depan (2025-2027), dengan opsi perpanjangan kontrak.
Bagaimana strateginya?
Kluivert akan dibantu oleh tim pelatih yang berpengalaman, termasuk Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg sebagai asisten pelatih. Penunjukan Kluivert ini menandai babak baru bagi sepak bola Indonesia, dengan harapan besar untuk membawa prestasi Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Mengapa Patrick Kluivert dipilih?
PSSI belum secara detail menjelaskan alasan pemilihan Kluivert. Namun, pengalamannya sebagai pemain bintang dan reputasinya di dunia sepak bola internasional tentu menjadi pertimbangan utama. Kluivert sendiri memiliki rekam jejak yang mumpuni, termasuk pengalaman melatih di berbagai klub. Apakah ia akan menerapkan strategi baru? Publik Indonesia menantikan gebrakan baru dari sang pelatih anyar.
Bagaimana tanggapan publik?
Penunjukan Kluivert disambut dengan beragam reaksi dari publik Indonesia. Sebagian besar optimistis dengan kemampuan Kluivert, sementara sebagian lainnya masih menunggu bukti nyata dari kinerja sang pelatih. Harapan besar tentu tertuju pada Kluivert untuk membawa Timnas Indonesia meraih prestasi gemilang di kancah internasional.
Mengenal Lebih Dekat Patrick Kluivert dan Tim Pelatihnya
Patrick Kluivert bukanlah nama asing di dunia sepak bola. Ia merupakan mantan pemain andalan Belanda dengan segudang prestasi. Pengalamannya sebagai pemain profesional diharapkan dapat diimplementasikan dalam melatih Timnas Indonesia. Kluivert akan bekerja sama dengan tim pelatih yang solid, terdiri dari para ahli dengan pengalaman yang beragam. Mereka akan saling mendukung dan berbagi ide untuk memaksimalkan potensi pemain Timnas Indonesia.
Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg, masing-masing membawa keahlian dan pengalaman yang berbeda. Kombinasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dalam membina tim. Mereka akan membantu Kluivert dalam merumuskan strategi, melatih pemain, dan menganalisis pertandingan. Dengan dukungan tim pelatih yang kuat, Kluivert diharapkan dapat lebih efektif dalam memimpin Timnas Indonesia.
Tim pelatih ini memiliki visi yang sama, yaitu membawa Timnas Indonesia meraih prestasi terbaik. Mereka akan bekerja keras untuk meningkatkan kualitas permainan, mentalitas, dan kekompakan tim. Komitmen dan dedikasi mereka sangat penting dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Mereka siap menghadapi tantangan dan bekerja sama untuk mencapai kesuksesan bersama.
Advertisement
Jejak Pelatih Timnas Indonesia Sebelum Era Kluivert
Sebagai pemain, Kluivert bergelimang gelar bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven. Selain ketiga klub tersebut, Kluivert juga pernah berseragam AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.
Sayangnya sebagai pemain, pria 48 tahun masih belum mampu meraih trofi utama. Sejak menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar pada 2008, pencapaian terbaik Kluivert adalah membawa Twente U-21 menjuarai Beloften Eredivisie 2011/2012. Kompetisi itu adalah kompetisi strata tertinggi untuk tim cadangan di Liga Belanda.
Selepas berkarier di AZ, Kluivert kemudian mencoba peruntungan di Liga Australia bersama Brisbane Roar pada Januari 2010. Ia kemudian kembali ke Belanda dengan menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen pada Agustus 2010.
Pada musim 2011/2012, Patrick Kluivert pindah ke tim junior FC Twente, dan berhasil membawa klub itu meraih gelar juara.
Kluivert kemudian didekati federasi sepak bola Curacao untuk menjadi pelatih timnas di negara tersebut pada Maret 2015. Di timnas Curacao, Kluivert gagal membawa mereka melaju ke putaran final Piala Dunia 2018, sebelum kemudian kembali menjalani peran ganda dengan melatih Ajax A1 atau tim U-19.
Memasuki Juli 2016, Kluivert mencoba peran baru di klub Prancis, PSG, sebagai Direktur Olahraga. Setelah itu, Kluivert menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf di timnas Kamerun mulai Agustus 2018 sampai Juli 2019.
Kluivert sempat menjadi direktur akademi di Barcelona setelah meninggalkan Kamerun, tetapi kiprahnya di klub Katalan itu hanya berlangsung singkat.
Pada Mei 2021, Kluivert kembali menangani timnas Curacao sebagai pelatih sementara, sambil menggantikan Guus Hiddink yang terkena COVID-19. Terakhir, Kluivert melatih tim Turki, Adana Demirspor, mulai Juni 2023, tetapi kemudian hengkang dengan kesepakatan bersama pada Desember tahun yang sama.
Jejak Pelatih Timnas Indonesia Sebelum Era Kluivert
Sebelum Patrick Kluivert, Timnas Indonesia telah dilatih oleh banyak pelatih, baik lokal maupun asing. Masing-masing pelatih memiliki gaya kepelatihan dan strategi yang berbeda-beda. Beberapa pelatih asing yang pernah menangani Timnas Indonesia antara lain: Turki Yusuf Balik (1971-1972), Polandia Marek Janota (1979-1980), Jerman Bernd Fischer (1980-1981), Bernard Schumm (1999), Rusia Anatoli Polosin (1987-1991), Italia Rommano Matte (1993-1995), Bulgaria Ivan Kolev (2002-2004, 2007), Inggris Peter Withe (2004-2007), Austria Alfred Riedl (2010-2011, 2013-2014, 2016), Argentina Luis Manuel Blanco (2013), Brasil Jacksen Tiago (2013), Spanyol Luis Milla (2017-2018), Skotlandia Simon McMenemy (2018-2019), dan Korea Selatan Shin Tae-yong (2019-2024).
Dari daftar tersebut terlihat bahwa Timnas Indonesia telah banyak berganti pelatih. Pergantian pelatih ini seringkali diikuti dengan perubahan strategi dan pemain inti. Beberapa pelatih berhasil membawa prestasi yang cukup baik, sementara yang lainnya kurang berhasil. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi Patrick Kluivert dalam memimpin Timnas Indonesia.
Era Shin Tae-yong, misalnya, menandai perubahan signifikan dalam strategi dan pemain yang digunakan. Banyak pemain muda berbakat yang mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Namun, prestasi Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong masih belum mencapai target yang diharapkan. Kini, Patrick Kluivert diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih signifikan dan membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih baik.
Advertisement
Harapan dan Tantangan di Depan
Patrick Kluivert menghadapi tantangan besar dalam memimpin Timnas Indonesia. Ia harus mampu menyatukan para pemain dengan latar belakang dan karakter yang berbeda. Ia juga harus mampu merumuskan strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai lawan dengan kekuatan yang beragam. Selain itu, Kluivert juga harus mampu menghadapi tekanan dari publik Indonesia yang sangat tinggi.
Namun, Kluivert juga memiliki banyak harapan. Ia memiliki kesempatan untuk membangun tim yang kuat dan kompetitif. Ia juga memiliki kesempatan untuk mencetak sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Dengan pengalaman dan kemampuannya, Kluivert diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang membanggakan di kancah internasional. Dukungan dari seluruh pihak, termasuk para pemain, oficil PSSI, dan publik Indonesia, sangat penting untuk keberhasilannya.
Secara keseluruhan, penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia merupakan langkah yang berani dan penuh harapan. Publik Indonesia menantikan gebrakan baru dari sang pelatih anyar dan berharap ia dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang. Semoga Kluivert dapat membawa angin segar dan membawa Timnas Indonesia terbang tinggi di kancah sepak bola internasional.
